Sebagian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel, kembali terendam banjir untuk ketiga kalinya pada awal 2023. Bantuan belum cair, karena belum ada permintaan dari warga.
Plt Kepala Badan Ketahanan Pangan, Entin Lestanti, di Amuntai, Selasa, membenarkan bantuan beras yang biasa disalurkan Badan Ketahanan Pangan untuk warga terdampak bencana belum bisa disalurkan.
“Untuk saat ini belum ada bantuan untuk korban banjir, kami akan meminta masukan dari atasan kami dan hasil rapat Tim Cadangan Pangan (CPP) Pemerintah dulu,” ujar Entin.
Pemerintah daerah melalui Dinas Sosial masih menunggu surat permintaan bantuan dari kepala desa yang diketahui oleh camat dan diverifikasi dapat menyalurkan bantuan.
“Biasanya kami membantu sembako sesuai dengan ketersediaan logistik di stok penyangga kami,” kata Ketua Linjamsos Dinas Sosial HSU Karmila Sari.
Namun, kata Karmila, belum ada surat permohonan dari kepala desa yang wilayahnya terkena banjir, sehingga diduga kuat masyarakat masih bisa beraktivitas normal di tengah banjir.
Kecamatan Banjang termasuk yang rawan banjir hingga kini belum mengajukan surat permohonan bantuan, meski diketahui beberapa desanya terendam banjir, seperti desa Danau Terate dan Murung Panggang.
Camat Banjang Syarwani mengatakan, meski Sungai Balangan sudah tiga kali meluap sejak awal Februari yang menyebabkan banjir, namun belum sampai menyebabkan banjir parah yang merendam lantai rumah warga.
“Memang untuk Desa Danau Terate akses jalan darat terputus akibat banjir, namun transportasi masih bisa dilakukan dengan perahu, sedangkan di Desa Murung Padang sudah dibangun jalan darat,” jelas Syarwani.
Jadi, lanjut Syarwani, belum ada warga yang mengajukan permohonan bantuan sembako dan logistik lainnya.
Berdasarkan pantauan Selasa siang di Kota Amuntai, banjir menggenangi Jalan Ahmad Yani, terutama di depan Kejaksaan hingga Kantor Perpustakaan Daerah.
Banjir juga merendam ruas Jalan Khuripan di depan kantor KPU dan Bapelitbangda serta ruas Jalan Basuki Rahmat di depan RS Pambalah Batung, Amuntai.
Beberapa rumah warga di Kota Amuntai, khususnya yang tinggal di bantaran Sungai Balangan sebagian terendam banjir seperti di RT.01 Kelurahan Murung Sari.
“Ada 27 rumah (dihuni) 39 KK terdampak banjir,” kata Ketua RT.01 Murung Sari Amuntai, Rizki Prihidayat.
Rizki mendapat informasi dari media sosial bahwa banjir di kawasan Tabalong masih cukup tinggi sehingga diperkirakan banjir masih akan bertambah di kawasan Kota Amuntai dan sekitarnya hingga Rabu pekan depan akibat banjir kiriman dari kabupaten tetangga.
HAK CIPTA © Berita ANTARA Kalimantan Selatan 2023