Jakarta – Menag Yaqut Cholil Qoumas bertolak dari Indonesia menuju Arab Saudi untuk mengecek persiapan ibadah haji pada 1444 H atau 2023. Dalam kunjungannya kali ini, Menag mengatakan bahwa Indonesia berpotensi mendapat tambahan kuota jemaah haji.
Pria yang akrab disapa Gus Men ini bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah. Keduanya membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji, termasuk terkait tambahan kuota.
“Di antara misi kunjungan saya ke Saudi adalah mengecek langsung perkembangan persiapan layanan dan meminta tambahan kuota jemaah haji Indonesia dan petugas. Dua hal ini kita bahas bersama Menteri Tawfiq di Jeddah,” ujar Menag seperti dikutip dari siaran pers yang diterima detikHikmah, Senin (13/3/2023).
Lebih lanjut, Menag Yaqut juga mengabarkan bahwa Indonesia mendapat kuota tambahan bagi petugas haji. Di samping itu, Indonesia juga menjadi negara prioritas yang akan mendapat tambahan kuota jemaah haji.
“Alhamdulillah kita dapat kuota tambahan petugas. Indonesia juga jadi prioritas Kerajaan Arab Saudi untuk mendapat tambahan kuota jemaah,” sambungnya.
Tambahan Kuota Petugas Haji
Pada ibadah haji tahun 1444 H atau 2023 M ini, Kementerian Agama (Kemenag) mengusung tagline khusus yakni Haji Ramah Lansia. Menag Yaqut berkomitmen untuk memberikan perhatian kepada para jemaah lansia.
Adanya penambahan kuota untuk petugas haji ini difokuskan dalam penguatan layanan jemaah lansia. Menang Yaqut menjelaskan dari 203.320 kuota haji reguler, ada lebih 64 ribu jemaah yang masuk kategori lansia.
Beragam persiapan layanan pun, difokuskan dalam upaya memberikan yang terbaik untuk jemaah, termasuk mereka yang lansia. Berbagai hal detail menjadi perhatian, antara lain penambahan toilet perempuan di Arafah dan Mina.
Hal ini mengingat banyaknya jemaah perempuan asal Indonesia. Kebanyakan jemaah perempuan ini membutuhkan waktu lebih lama saat di toilet.
“Akan ada rekrutmen khusus untuk pengisian tambahan kuota petugas, dan ini difokuskan pada penguatan layanan lansia,” tegas Gus Men.
Indonesia Prioritas Mendapat Tambahan Kuota Jemaah Haji
Telah disampaikan sebelumnya bahwa Kerajaan Arab Saudi menjadikan Indonesia sebagai negara prioritas untuk mendapat tambahan kuota jemaah. Terkait tambahan kuota jemaah haji ini, Menag berharap Menteri Tawfiq bisa menyampaikannya lebih awal.
Dengan demikian, pemerintah bisa melakukan persiapan maksimal dalam proses pengisian kuota jemaah, mulai dari penyiapan dokumen, paspor, pemvisaan, serta penyediaan layanan.
“Saya minta agar tambahan kuota jemaah tersebut disampaikan lebih awal, agar bisa terserap maksimal,” tegasnya.
Layanan Fast Track bagi Jemaah Haji
Hal lain yang dibahas dua menteri ini adalah terkait layanan fast track. Tahun ini, fast track akan kembali dilaksanakan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), bagi jemaah dari DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan sebagian Jawa Barat.
Layanan fast track, sudah dimulai sejak 2018. Melalui layanan ini, proses imigrasi jemaah haji dilakukan sejak di bandara Indonesia. Sehingga, jemaah tidak perlu diperiksa paspor dan visanya lagi saat tiba di Arab Saudi.
“Jumlah jemaah yang akan dilayani oleh fasilitas fast track tahun ini baru sebanyak 55.321 jemaah. Saya sampaikan ke Menteri Tawfiq agar bisa ditambah untuk bandara lainnya,” tegasnya.
“Menteri Tawfiq akan mempertimbangkan penambahan layanan fast track ini,” tandasnya.
Pertemuan dua menteri ini berlangsung di Jeddah pada Minggu (12/3/2023). Selain Menag Yaqut, hadir juga mendampingi, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Irjen Kemenag Faisal Ali Hasmi, Konjen RI di Jeddah Eko Hartono, serta Staf Khusus Menag Wibowo Prasetyo dan Ishfah Abidal Aziz.
Hadir juga, Jubir Kemenag Anna Hasbie, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
Simak Video “Menag soal Haji 2023: Hasil Negosiasi, Saudi Turunkan Harga Masyair“
(dvs/lus)