Tingkat inflasi di kawasan Kotabaru mencapai rekor. Pada tahun 2022, Kabupaten Kotabaru menempati urutan pertama inflasi tertinggi di Indonesia, mencapai 8,65 persen.
PERHATIAN secara khusus diberikan kepada Bupati Kotabaru Sayed Jafar Alyadrus untuk segera membangun kerjasama internal dan eksternal dalam pengendalian inflasi di Kotabaru.
“Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kotabaru harus berkomunikasi lebih intensif dengan TPID Provinsi Kalsel agar program pengendalian inflasi lebih inovatif,” ujar Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalsel, Rudy M Harahap dalam keterangannya, Sabtu (28/1/2023).
Dalam rapat koordinasi antara TPID Provinsi Kalsel dengan TPID Kabupaten Kotabaru pada Selasa (24/1/2023), Bupati Kotabaru Sayed Jafar Alaydrus diingatkan untuk berkonsentrasi memitigasi risiko dan mengurangi dampak inflasi.
BACA: Soroti Kotabaru dan Tabalong, BPKP Sebut Anggaran BTT dan DTU Bisa Dimanfaatkan Tekan Inflasi
“Sebab, berdasarkan Pasal 47 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, kepala daerah bertanggung jawab atas efektifitas pelaksanaan sistem pengendalian intern di pemerintah daerah masing-masing,” ujar Rudy M Harahap.
Menurutnya, memitigasi risiko tersebut adalah dengan memastikan ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif dalam rangka pengendalian inflasi. Sedangkan, kata Rudy, pengurangan dampak dilakukan dengan bansos, subsidi transportasi, penciptaan lapangan kerja, dan perlindungan sosial lainnya.
BACA JUGA: Kotabaru Kritis, BPKP Ingatkan Kepala Daerah di Kalsel Kendalikan Inflasi
Menurut Rudy, pada 2022 Kabupaten Kotabaru akan menempati urutan pertama dengan inflasi tertinggi di Indonesia, yakni 8,65 persen.
“Tentu kita sepakat, pemeringkatan ini bukan prestasi yang bisa dibanggakan. Jauh melebihi batas toleransi inflasi nasional sebesar 5 persen,” kata Kepala BPKP Kalsel.
Lulusan doktor Universitas Teknologi AucklandSelandia Baru menyebut ada beberapa komoditas yang memicu inflasi tinggi di Kotabaru, yakni perhiasan emas, tomat, nasi lauk pauk, dan bawang merah.
BACA JUGA: Atasi Jalan Rusak Parah, Forum Pedagang Pasar Sejahtera Kotabaru Buka Donasi
Sementara itu, penggerak inflasi tertinggi dengan pangsa 0,23 persen adalah beras yang sama untuk seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan.
Sayangnya, di tengah tingginya harga beras, realisasi anggaran perlindungan sosial Pemkab Kotabaru hingga Desember 2022 di bawah 50 persen, kata Rudy.
Untuk itu, Rudy menyarankan agar Pemkab Kotabaru bisa belajar dari Pemkab Tabalong yang berhasil menekan laju inflasi. “Strategi pengendalian inflasi Pemerintah Kabupaten Kotabaru cenderung normatif, tidak disesuaikan dengan kondisi daerah, dan tidak terlalu inovatif,” kata Rudy.
BACA JUGA: Penuhi Misi Pengendalian Inflasi, Stunting dan Kegiatan Sosial, Gubernur Kalsel Dianugerahi Rekor Turdes MURI 1.000 Kilometer
Inovasi yang dapat ditiru dari Pemerintah Kabupaten Tabalong adalah berdirinya Perumda Kanda Tani (Perusahaan Umum Daerah Tingkatkan Pendapatan Petani), Lentera Kerang Emas (Lawan Rentenir dengan Kredit Golden Gate), Gerakan Tabalong Siap Siaga (Menstabilkan Harga Pangan, Mengendalikan Inflasi), dan Julak Wasi (Ojek menjual sayuran, ikan, sembako keliling untuk mengendalikan inflasi).
Mereka juga menggelar So Mat (Penerbitan Kartu Kendali Penyaluran Gas Elpiji 3 kilogram Bersubsidi), Peningkatan Omzet (Membantu Pelaku Usaha Mikro, Kemajuan dan Kesejahteraan Pelaku Ekonomi Tabalong), Modal Maksud (Mobil pengendali inflasi Tabalong), Tas Bekal Shisarah Go Offroad (Memfasilitasi Distribusi Sembako ke Desa Terpencil melalui Operasi Pasar Murah Go Offroad), dan Langsat Manis (Layanan Transportasi Umum yang Nyaman dan Gratis).
BACA JUGA: Alokasi Rp. Anggaran 272 Miliar, BPKP Minta Gubernur Kalsel Serius Kendalikan Inflasi
Selain itu, Rudy mengingatkan pentingnya penguatan TPID di Provinsi Kalsel dan Kabupaten Kotabaru.
“Penguatan ini dilakukan dengan membuat road map inflasi, menyusun rencana kegiatan TPID secara detail dan terjadwal, meningkatkan kapasitas seluruh TPID melalui mock study, serta berpartisipasi aktif dalam percepatan realisasi anggaran dan kinerja seluruh pemda di Kalsel,” kata Rudi.(rekam jejak)