Serangan Rusia yang dilakukan dengan rudal dan pesawat nirawak pada malam Senin (17/7) telah menyebabkan kerusakan infrastruktur di Pelabuhan Laut Hitam Odesa, Ukraina. Pejabat Ukraina mengonfirmasi hal ini pada Selasa (18/7).
Serangan ini dilakukan oleh Rusia sebagai pembalasan atas ledakan di jembatan yang menghubungkan Rusia dengan Semenanjung Krimea pada hari Senin. Rusia menuduh Ukraina sebagai pelaku ledakan tersebut dan mengklaim bahwa jembatan tersebut digunakan untuk mengangkut pasokan militer ke Krimea, yang merupakan wilayah yang direbut dan dianeksasi oleh Rusia pada 2014.
Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa mereka berhasil menembak jatuh enam rudal Kalibr dan 31 dari 36 drone yang diluncurkan oleh Rusia pada malam Senin. Rudal dan sebagian besar drone jatuh di wilayah Odesa dan Mykolaiv di selatan Ukraina, sementara sisanya dihancurkan di wilayah timur Donetsk, Kharkiv, dan Dnipropetrovsk.
Menurut laporan dari Komando militer operasional selatan Ukraina, keenam rudal Kalibr yang diluncurkan oleh Rusia berhasil ditembak jatuh di atas Odesa, dan 21 drone Shahed buatan Iran berhasil dijatuhkan di wilayah sekitarnya.
Efek dari serangan ini adalah merusak beberapa rumah dan infrastruktur pelabuhan yang berada di Odesa, meskipun rincian kerusakannya tidak dijelaskan secara detail. Untungnya, tidak ada laporan mengenai korban jiwa kecuali seorang pria lanjut usia yang terluka dan dibawa ke rumah sakit.
Rusia sering melakukan serangan terhadap Odesa sejak invasinya ke Ukraina pada Februari 2022. Ini bertentangan dengan kesepakatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memungkinkan ekspor biji-bijian Laut Hitam dari Rusia dengan aman melalui pelabuhan tersebut. Namun, Rusia memutuskan untuk menghentikan kesepakatan tersebut setelah ledakan di Jembatan Krimea pada Senin (17/7).
Serangan terbaru ini menjadi bukti lebih lanjut bahwa negara-teroris ingin mengancam nyawa 400 juta orang di berbagai negara yang bergantung pada ekspor makanan Ukraina, ujar Andriy Yermak, Kepala Staf Kepresidenan Ukraina.
Selain itu, terjadi kebakaran di fasilitas di pelabuhan Mykolaiv pada malam Senin. Wali Kota Oleksandr Senkevich menyebut kebakaran ini sebagai hal yang serius. Namun, api berhasil dipadamkan dengan cepat dan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Komando militer selatan juga melaporkan bahwa empat drone berhasil ditembak jatuh di wilayah Mykolaiv.
Reuters tidak dapat memverifikasi laporan ini secara independen, dan belum ada komentar segera dari pihak Rusia mengenai serangan ini.