Berita ini telah dibaca: 2
Liputan4.com, Banjarmasin – Pengamat Politik, Tornado SH, berharap Gubernur Kalsel merupakan sosok yang tidak asing lagi bagi daerah dan masyarakat Banua. Demikian Calon Gubernur Kalsel periode 2024.
Mereka siap bekerja tanpa perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian yang menyita waktunya dalam memimpin dan membangun Kalsel.
“Kami berharap masyarakat Banua tidak salah memilih jabatan. Karena ini menyangkut masa depan daerah dan nasib masyarakatnya secara umum,” kata Nando, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis, Senin (30/10). /1/2023).
Nando yang juga Wakil Ketua Ikatan Jurnalis Online Indonesia (IWO) Kalsel ini memiliki kriteria dan ekspektasi khusus terkait sosok yang cocok untuk mengisi kekosongan tersebut. Salah satunya adalah seorang tukang karate atau patih, yang berarti diharapkan dia adalah orang asli Kalsel sendiri.
“Kenapa harus anak daerah? Karena hanya masyarakat lokal yang bisa menjadi wakil daerah. Hanya masyarakat lokal yang tahu kebutuhan daerah dan kebutuhan masyarakat di daerah. Karena setiap daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal dan kearifan lokalnya masing-masing. budaya,” kata Nando.
Selain sebagai orang asli daerah, alasan Nando juga Humas Persatuan Advokat Kalsel, kriteria lain yang diharapkan dimiliki calon Gubernur Kalsel, yakni memiliki pemahaman dan penguasaan sosial. kondisi, keamanan dan ketertiban masyarakat, menguasai strategi pembangunan daerah, baik infrastruktur yang dibutuhkan maupun pengembangan sumber daya manusia.
“Dan yang paling penting berpihak pada adat Banua,” kata Nando.
Meski tak menyebut nama, kriteria yang disebutkan Nando adalah milik Drs. H. Anang Syakhfiani, M.Si., yang saat ini menjabat sebagai Bupati Tabalong.
Seperti diketahui DR., Drs., H. Anang Syakhfiani, M.Si. (lahir 26 Juni 1960) adalah Bupati Tabalong berpasangan dengan Wakil Bupati Tabalong H Mawardi untuk memimpin Kabupaten Tabalong periode 2019 sampai dengan 2024.
Memasuki tahun kelima di periode kedua kepemimpinannya, berbagai penghargaan dan penghargaan diraih kabupaten paling utara Kalsel itu.
Yang terbaru, Kabupaten Tabalong menjadi yang terendah di Indonesia dalam pengendalian inflasi, dan mendapat imbalan sebesar Rp. 11 Miliar dari pemerintah pusat untuk digunakan memberikan subsidi kepada masyarakat dalam mengembangkan usahanya, agar selalu produktif dan berjalan.
Dibalik suksesnya pembangunan di Kabupaten Tabalong, ada satu prinsip yang sudah berjalan selama delapan setengah tahun, dan prinsip inilah yang digunakan oleh Bupati Tabalong DR., Drs., H. Anang Syakhfiani, M.Si. dalam memimpin Bumi Sarabakawa yaitu pola hubungan masyarakat Tabalong.
Prinsip ini adalah pergaulan ala Tabalong yaitu apa adanya, tidak dibumbui, yang pahit dikatakan pahit, dan yang manis tidak dibesar-besarkan. Jadi, kalau rakyat mau menyuarakan yang pahit tetap akan disuarakan, tapi kalau ada yang baik akan didukung.