IPO Watch
Susi Setiawati & Susi Setiawati, CNBC Indonesia
Research
Jumat, 03/03/2023 10:10 WIB
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
- Margin dari bisnis yang dikelola HAJJ cukup kecil hanya berkisar 6%. Sehingga laba yang dihasilkan juga cukup kecil di kisaran 3%.
- Harga penawaran IPO saham HAJJ dijual dua kali lebih mahal. Namun ada gratis empat waran dengan syarat membeli lima saham baru HAJJ.
- Biaya umroh pada 2023 berpotensi naik. Kenaikan biaya umroh didorong oleh tingginya permintaan dan terus meningkatnya jumlah jemaah yang beribadah ke Tanah Suci.
Jakarta, CNBC Indonesia – Sektor Jasa Konsumen akan kedatangan calon emiten baru PT Arsy Buana Travelindo Tbk, atau dengan kode emiten HAJJ. Dimana tak lama lagi akan listing di Bursa Efek Indonesia.
Harga penawaran awal HAJJ berada di Rp 140 – Rp 145 dengan saham yang ditawarkan sebanyak 6.871.000 lot atau setara market cap Rp 96,2 miliar – Rp 99,6 miliar. HAJJ berencana listing di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 04 April 2023.
Menariknya akan ada gratis waran dengan rasio 5:4. Dimana setiap pembelian lima saham baru HAJJ akan mendapatkan gratis empat waran.
Secara keuntungan bisnis, HAJJ terbilang cukup kecil marginnya. Apakah bisnisnya mampu membuat investor tertarik berinvestasi?
Terlebih dahulu mari cek penggunaan dana IPO dari HAJJ.
Penggunaan Dana IPO
Penggunaan dana IPO HAJJ untuk modal kerja berupa:
– 60% akan digunakan oleh Perseroan untuk reservasi tiket pesawat
– 40% akan digunakan oleh Perseroan untuk reservasi slot kamar hotel
Mari cek valuasinya.
Valuasi
Dapat di lihat bahwa harga yang ditawarkan oleh HAJJ cukup mahal alias dua kali lipat dari harga wajarnya dengan PBV 2.16-2.19.
Secara Gross Profit Margin (GPM) HAJJ juga memiliki margin yang cukup kecil di 6,35%. Dimana selisih antara pendapatan dengan beban pokok pendapatan HAJJ hanya mendapat keuntungan 6,35%.
Terlihat juga secara Net Profit Margin (NPM) HAJJ berada di 3,08%. Berarti kemampuan mendapatkan laba berkisar 3,08%. Angka ini cukup terbilang sangat kecil.
Namun secara Return On Equity (ROE) HAJJ berada di angka yang cukup tinggi di 11,20%. Hal ini menandakan bahwa kemampuan dalam mengelola modal terhadap labanya cukup efisien. Return On Asset (ROA) HAJJ berada di angka yang cukup baik di 6,00%. Hal ini menandakan kemampuan dalam mengelola aset terhadap labanya cukup efisien.
Debt to Equity Ratio (DER) HAJJ berada di angka yang cukup sehat di 86.60%. Hal ini menandakan bahwa kemampuan membayar kewajiban terhadap modalnya cukup baik. Cash Ratio (CR) HAJJ berada di angka yang cukup tinggi di 254.26%. Hal ini sangat baik, menandakan bahwa likuiditas HAJJ sangat baik. Kemampuan membayar kewajiban lancar terhadap kasnya sangat baik.
Mari cek pertumbuhan laba bersihnya.
Dapat terlihat bahwa pendapatan meningkat signifikan dari periode September 2021 Rp252 juta menjadi Rp 189 miliar pada September 2022. Hal ini disebabkan oleh kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang telah membuka kota Mekah dan Madinah untuk dikunjungi oleh warga negara asing serta kebijakan Pemerintah Indonesia untuk mengizinkan warga negara Indonesia melaksanakan perjalanan ibadah umroh, mulai Januari 2022.
Kebijakan tersebut maka memicu pelaksanaan perjalanan ibadah umroh oleh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) yang dengan sendirinya menyerap produk akomodasi yang dipasarkan Perseroan sehingga penjualan Perseroan meningkat dengan signifikan.
Sehingga pada 30 September 2022 HAJJ berhasil membukukan laba bersih Rp5,8 miliar yang pada periode sebelumnya membukukan kerugian Rp1,2 milyar.
Namun memang secara margin HAJJ cukup kecil hanya berada di 6,35%. Dimana selisih keuntungan antara pendapatan dengan beban pokok pendapatan hanya berkisar 6,35% saja.
Lalu bagaimana dengan kebijakan dividen dari HAJJ?
Dalam prospektus HAJJ, mulai tahun 2025 dan seterusnya, manajemen Perseroan bermaksud membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 25% (dua puluh lima persen) atas laba bersih tahun berjalan Perseroan.
Besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi Perseroan di masa yang akan datang dan dengan memperhatikan pembatasan peraturan dan kewajiban lainnya.
Namun investor bisa mengestimasikan apakah kas pada HAJJ mampu untuk membagikan dividen pada para investor, apalagi diketahui Cash Ratio HAJJ cukup tinggi berada di 254,26%.
Bisa disimulasikan menggunakan laporan keuangan per 30 September 2022. Dimana HAJJ membutuhkan dana sebesar Rp1,4 milyar untuk membagikan dividen kepada para investor. Dan kas pada akhir September 2022 berada di Rp8,9 milyar. Sehingga kas HAJJ tersisa Rp7,4 milyar. Hal ini menandakan bahwa kemampuan kas HAJJ untuk membagikan dividen masih cukup mampu.
Adakah kompetitor HAJJ dalam sektor pariwisata?
Kompetitor
Investor bisa menilai dari beberapa emiten pariwisata di atas. Secara kewajaran BAYU lebih murah dibandingkan yang lainnya. Secara keuntungan dari pendapatan terhadap beban pokok pendapatan atau margin, PDES dan PANR paling unggul, meskipun bisa terbilang margin untuk belasan persen masih kurang baik.
Sedangkan dari sisi Net Profit Margin (NPM) atau laba bersihnya HAJJ lebih unggul dibandingkan yang lain, meskipun angka 3,08% bukanlah angka ideal atau baik secara laba bersih. Dan untuk Net Profit Margin (NPM) PGJO, PANR dan PDES masih minus dikarenakan perusahaan masih membukukan rugi.
Bisnis
Bisnis PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) adalah menjalankan usaha yang bergerak di bidang jasa Perjalanan Wisata yang meliputi perjalanan udara dan darat yang memfokuskan pada jasa pelayanan wisata religius bagi jemaah ibadah umrah yang dikelola oleh Perusahaan Penyelenggara Ibadah Umrah (PPIU).
Ruang lingkup usaha Perseroan sebagai penyedia fasilitas dimana semua cakupannya berisikan berbagai komponen tour yang ada pada Biro Perjalanan Wisata pada umumnya, antara lain meliputi: akomodasi, reservasi, transportasi, tiket dan pengaturan perjalanan (Land Arrangement).
Perseroan menyediakan kamar hotel yang terletak pada kota Mekkah dan Madinah sebagai tempat penginapan yang digunakan oleh Jemaah dari pelanggan yaitu PPIU, selama melaksanakan ibadah umrah. Selain itu Perseroan juga melakukan Block-Seat tiket pesawat yang dibutuhkan oleh pihak PPIU.
Prospek Bisnis
Target jemaah umrah Indonesia 2023 sebanyak 15juta kuota untuk mewujudkan program Vision 2030 oleh Pemerintah Arab Saudi. Kabar ini menjadi kabar baik bagi para pelaku bisnis travel umroh untuk meningkatkan pendapatan dari kenaikan jumlah umrah masyarakat Indonesia.
Arab Saudi dalam penyelenggaraan umroh memiliki kebijakan baru yakni dengan skema business to customer atau B to C. Yakni aturan baru yang diberlakukan Arab Saudi berupa tidak ada lagi batasan kuota umroh, tidak perlu lagi menggunakan visa umroh atau boleh dengan jenis visa lainnya. Selain itu, proses permohonan visa juga tidak harus melalui provider di Indonesia, PPIU atau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh bisa langsung berhubungan dengan provider Arab Saudi.
Kebijakan itu diorientasikan sebagai bagian dari tahapan implementasi visi Saudi 2030. Kebijakan baru ini akan memudahkan jemaah dalam menunaikan umroh. Selain itu, masa berlaku visa umrah yang awalnya hanya sebulan, kini menjadi tiga bulan. Jemaah umrah juga dapat mengunjungi seluruh wilayah di Arab Saudi.
Biaya umroh pada 2023 berpotensi naik. Kenaikan biaya umroh didorong oleh tingginya permintaan dan terus meningkatnya jumlah jemaah yang beribadah ke Tanah Suci. Musim puncak umroh ini mengakibatkan lonjakan biaya tiket pesawat dan sewa hotel di Makkah meroket hingga 300% karena full booked.
Layak beli atau tidak?
Jika para calon investor melihat dari harga kewajarannya memang harga saham HAJJ dijual dengan harga mahal, selain itu margin atau keuntungan dari bisnis HAJJ ini cukup kecil hanya berada di 6,35%.
Namun jika para calon investor melihat dari sisi bisnisnya, di mana Covid-19 sudah sangat mereda sehingga permintaan pada umroh meningkat, perlu diingat kenaikan permintaan ini mengakibatkan biaya pergi umroh berpotensi naik. Sehingga biasanya ketika permintaan naik maka harga naik, dan setelah harga naik maka permintaan biasanya menurun.
Jika mengharapkan keuntungan besar pada saham yang memiliki margin kecil memang cukup sulit. Selain itu net profit margin HAJJ juga cukup kecil berada di 3,08%. Namun jika HAJJ bisa konsisten bertumbuh secara laba bisa dipertimbangkan. Jika tidak, masih banyak emiten yang lebih layak untuk di investasikan terutama yang memiliki margin dan laba yang tinggi.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)