Petani jahe di Desa Asam Randah, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. menilai kelurahan atau rumah produksi Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia memberikan manfaat bagi pengolahan pascapanen.
“Manfaatnya besar, karena membantu dalam pengolahan produk turunan jahe. Misalnya meningkatkan kualitas hingga nilai jual,” kata Ketua Kelompok Tani Baru, Tampil Hartanto di Desa Asam Randah, kepada ANTARA di Rantau, Rabu.
Bangsal yang diresmikan pemerintah Jumat (10/3) lalu di Desa Asam Randah ini, katanya, memiliki daya tampung 100 kg dan memiliki peralatan produksi yang memadai.
Di desa tersebut terdapat tiga jenis jahe yaitu jahe putih, jahe emprit dan jahe merah. Mulai ditanam pada bulan September-Oktober, dengan hasil mencapai 15-18 ton/hektar setiap musimnya.
“Sekarang ada kurang lebih 34 hektar lahan pertanian jahe,” ujarnya
Lebih dari 30 anggota kelompok tani tercatat menggarap lahan seluas 34 hektar ini. Jahe, katanya, merupakan salah satu komoditas unggulan petani di Desa Asam Randah, Kecamatan Hatungun.
Jika dihitung dengan asumsi rata-rata 15 ton/hektar, petani dapat menghasilkan sekitar 510 ton dalam satu musim setiap tahunnya.
Mengenai harga bahan baku terbaru, kata dia, untuk jahe putih Rp 8.000/kg, jahe emprit Rp 6.000/kg dan jahe merah Rp 15.000/kg.
“Pemasaran jahe putih dikirim ke Kaltim. Untuk jahe merah, sebagian hasil panen digunakan untuk pengadaan bibit, sedangkan sisanya diolah untuk produk turunan dari jahe merah,” ujarnya.
Menyusul pemberian kelurahan tersebut, harapan lain bagi petani kepada pemerintah adalah mengadakan program pelatihan untuk pengembangan produksi pasca panen jahe merah.
“Alasannya, dengan diadakannya program dan pendampingan, akan tercapai produktivitas dan kualitas yang lebih baik,” harapnya.
Pada saat peresmian, pemerintah berharap kampung ini juga dapat membantu petani saat harga jahe di pasaran anjlok. Dengan peralatan yang ada, dapat mendukung pengolahan produk turunan yang jauh lebih bernilai ekonomis.
“Pembangunan bangsal pascapanen jahe merupakan salah satu upaya pemerintah untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan mampu mengembangkan usaha produk olahan berbahan baku jahe yang memiliki potensi besar di wilayah Desa Asam Randah,” ujar Plt . Kepala Dinas Pertanian Tapin Aji Budiono.
HAK CIPTA © Berita ANTARA Kalimantan Selatan 2023