Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas cenderung melemah dalam sepekan terakhir. Pada perdagangan Jumat (11/4/2022) pukul 06:12 WIB, harga emas dunia di pasar spot memang menguat tipis 0,02% ke posisi US$ 1.629,51 per troy ounce.
Meski sedikit menguat pagi ini, emas lebih sering ditutup di zona merah dalam sepekan atau bahkan sebulan terakhir. Dalam dua hari terakhir saja, harga emas telah turun 1,11%. Pada perdagangan kemarin, Kamis (11/3/2022), harga emas merosot 0,36% sedangkan pada Rabu pekan ini turun 0,78%.
Dalam sepekan, harga emas masih turun 0,75%. poin ke poin. Dalam sebulan, harga emas juga turun 5,6% sedangkan dalam setahun turun 9,1%.
Phillip Streible, Analis Blue Line Futures, memperkirakan emas akan sulit menguat di masa mendatang. Pasalnya, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kemungkinan masih akan menerapkan kebijakan hawkishmiliknya.
Ia memperkirakan emas hanya bisa bernafas dan menguat tajam setelah The Fed mengakhiri kebijakan moneter agresifnya.
“Saya tidak melihat adanya pembalikan arah yang signifikan untuk emas dalam jangka pendek. Momentum bullish emas baru akan terjadi hingga The Fed berhenti menaikkan suku bunga, mungkin hingga akhir Maret 2023,” ujar Streible, dikutip dari Reuters.
Seperti diketahui, The Fed baru saja menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 bps Rabu lalu (2/11/2022). Secara keseluruhan, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 375 bps tahun ini.
“Saya perkirakan emas akan semakin melemah menuju titik lemahnya di bulan September. Emas bisa melemah hingga level lebih rendah US$ 1,6000 jika menghasilkan terus naik,” kata Michael Hewson dari CMC Markets UK.
Kenaikan suku bunga acuan The Fed akan mendorong dolar AS dan menghasilkan utang pemerintah AS.
Kenaikan suku bunga acuan The Fed menghasilkan Obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun langsung melejit hingga 4,15% atau tertinggi sejak 24 Oktober. Indeks dolar pun menguat hingga 112,93 atau terkuat sejak 20 Oktober 2022.
Penguatan dolar AS membuat emas lebih mahal, membuatnya tidak menarik. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga naik menghasilkan Obligasi pemerintah AS mengurangi daya tarik emas.
TIM PENELITIAN CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Mayday Mayday! Harga Emas Turun ke Terendah 2 Tahun
(mae/mae)