Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kembali bahwa Indonesia siap menjadi jembatan perdamaian antara Ukraina dan Rusia. Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Hiroshima, Jepang, Jokowi menyampaikan belasungkawa atas korban yang terus jatuh dalam perang tersebut. Zelenskyy mengapresiasi peran Indonesia yang mengupayakan perdamaian di Ukraina dan mengingat kunjungan Jokowi di Kyiv.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas bantuan kemanusiaan, termasuk perbaikan salah satu rumah sakit di Ukraina yang menjadi komitmen Indonesia. Sebelumnya, Jokowi sudah melakukan kunjungan ke Ukraina dan Rusia pada Juni-Juli 2022, di mana ia juga menyatakan kesiapan Indonesia menjadi jembatan komunikasi antara kedua negara.
Masalah perang di Ukraina menjadi keprihatinan Jokowi dalam pertemuan dengan para pemimpin G7. Ia mengajak semua pemimpin negara untuk melakukan revolusi besar guna menciptakan perdamaian, karena perang hanya akan mengorbankan rakyat. Jokowi menegaskan bahwa perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran adalah tanggung jawab dan tujuan bersama.
Jokowi juga melakukan beberapa pertemuan bilateral dengan pemimpin negara lainnya, seperti Presiden Perancis Emmanuel Macron, Presiden Republik Korea Yoon Suk Yeol, dan dengan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen. Mereka membahas berbagai hal penting, seperti negosiasi terkait Indonesia-European Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), regulasi deforestasi Uni Eropa, kerja sama perdagangan, dan investasi di sektor strategis.
Jokowi melihat bahwa masih ada rivalitas dan konflik yang meruncing, sehingga perubahan harus segera dilakukan untuk mencegah terjadinya perang di masa depan. Ia menegaskan bahwa semua pihak menginginkan dunia yang damai, stabil, dan sejahtera. Indonesia siap berkontribusi sebagai jembatan perdamaian antara Ukraina dan Rusia.