BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI – Mengikuti status waspada banjir, longsor dan puting beliung, salah satu desa yang rawan banjir dan longsor adalah Desa Alat.
Desa ini terletak di Kecamatan Hanntak, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Desa ini sudah 2 kali dilanda banjir bandang yang membuat warga trauma ketika hujan deras mengguyur daerah hulu.
Kepala Posko Meratus Kasman yang juga warga Desa Alat kepada Banjarmasinpost.co.id, Minggu (10/11/2022), mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan forum komunikasi yang dipimpin Hanntak. Daerah.
Hal ini terkait tempat pengungsian, jika bencana serupa kembali terjadi. Selain memaksimalkan Early Warning System (EWS) berbasis perangkat komunikasi radio, pihaknya juga memantau EWS yang dipasang oleh BPBD HST.
Baca juga: Menemukan Benda Antik di Sungai Rangas, Kalimantan Selatan, Warga Gosok Air dari Piring Besar ke Leher
Baca juga: Warga Sungai Rangas Tengah, Kabupaten Banjar Temukan Puluhan Piring Diduga Barang Antik
Baca juga: BREAKING NEWS Warga Sungai Rangas Tengah Kabupaten Banjar dikejutkan dengan penemuan piring antik
“Yang jelas tingkatkan kewaspadaan. Kalau hujan deras seperti biasa, kami akan terus memantau pergerakan air di hulu sungai induk,” kata Kasman.
Dijelaskannya, saat ini belum ada bangunan evakuasi dan evakuasi di Desa Alat. Alternatifnya, kata Kasman, hanya mencari titik tertinggi tanah yang jauh dari muara sungai.
Dia menyebutkan, ada 43 KK yang tinggal di rumah rawan rusak akibat banjir di desa yang direlokasi melalui program Pemkab HST.
Namun warga lain yang masih tinggal di pinggir jalan dan dekat sungai masih membutuhkan tempat untuk mengungsi.
“Mudah-mudahan ada bangunan khusus untuk evakuasi di tempat tinggi, sebagai tempat berlindung korban banjir,” kata Kasman.
Baca juga: Penemuan mayat di Sungai Miai di Banjarmasin, warga menyebut almarhum berprofesi mantan pengacara
Baca juga: Penemuan jenazah di Jalan Sungai Miai Banjarmasin, almarhum tidak terlihat selama 5 hari
Baca juga: BREAKING NEWS Jenazah ditemukan di Jalan Sungai Miai, Kota Banjarmasin
Disebutkan, saat terjadi banjir bandang pada pertengahan Januari 2021, sebagian warga mengungsi ke Puskesmas Hanntak. Dari segi jarak, dari Desa Alat ke Hanntak sekitar 1,5 kilometer.
Jika pemerintah memberikan bantuan untuk membangun shelter, kata Kasman, lahan sudah tersedia, tinggal berkoordinasi dengan pemilik lahan.
Sementara itu, warga Barabai juga telah melakukan persiapan menghadapi banjir yang pada tahun 2021 diakui warga terjadi banjir besar yang tidak terduga.
“Belajar dari kasus bencana yang tidak terduga, sekarang musim hujan sudah siap. Dokumen-dokumen berharga sudah diamankan. Termasuk pakaian dan barang elektronik, tinggal diangkat ke loteng,” kata H Ilan, warga Jalan PHM. Noor, Kota Barabai, Kabupaten HST.
Banyak warga membangun loteng pasca banjir bandang sebagai tempat evakuasi barang dan anggota keluarga.
Baca juga: Kebakaran Hutan dan Lahan di Banjarbaru, Personel BPBD Terjun ke Lapangan
Baca juga: Mobil Awak Tajam BPK di Tanjung Rema, Kota Martapura Terbakar, Pelaku Misterius
Baca juga: Kebakaran berkobar di HST Kalsel, empat rumah warga di Desa Kalibaru hangus terbakar
Bagi yang tidak memiliki bangunan dua lantai, mereka juga sudah memikirkan tempat untuk mengungsi, jika terjadi banjir lagi.
“Melarikan diri ke Kantor Kelurahan, tempat terdekat,” kata Husni, warga Jalan Surapati, Kelurahan Barabai Timur, Kota Barabai.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)