Curah hujan yang tinggi diduga menjadi penyebab banjir yang melanda setidaknya lima kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, Minggu (26/3/2023).
TINGGI Intensitas hujan yang berlangsung sejak Sabtu (25/3/2023) malam, hingga menjelang Minggu (26/3/2023), mengakibatkan debit air Sungai Amandit yang bermuara di Sungai Loksado meningkat. Pegunungan Meratus.
Akibatnya, lima kecamatan yakni kecamatan Loksado, Padang Batung, Kandangan, Telaga Langsat dan Angkinang dilaporkan terdampak banjir.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten HSS, Kusairi mengungkapkan, banjir pertama terjadi di Kecamatan Loksado pada Minggu (26/3/2023) dini hari sekitar pukul 01.30 WITA.
BACA:BAnjir di Kota Amuntai dan Sekitarnya Tersebar, Plt Bupati HSU Pindahkan Satu Komando
“Banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Loksado ini akibat luapan Sungai Loksado setelah hujan deras pada Minggu pagi. Namun banjir di Loksado hanya berlangsung sekitar satu jam saja,” kata Kusairi kepada awak media di Kandangan. Minggu (26/3/2023).
Namun, kata Kusairi, ternyata air yang dikirim dari Loksado turun ke dataran rendah hingga terpantau pada Minggu (26/3/2023) sekitar pukul 06.00 WITA di Bendungan Amandit, Desa Malutu, Kecamatan Padang Batung, ketinggian air telah memasuki tingkat waspada.
BACA JUGA : Hujan Lagi Banjir Lagi, 5 Kecamatan di Kabupaten HST Kembali Diserbu Air Sungai Luapan
“Dari ketinggian air di alat pengukur sudah mencapai 2,70 meter, untuk itu kita sudah membunyikan sirine tanda peringatan dini waspada banjir,” kata Kusairi.
Benar saja, setelah Loksado dan Padang Batung terkena banjir, air mulai surut dari hulu hingga turun ke hilir di Kota Kandangan dan sekitarnya.
“Menjelang Minggu sore, Kecamatan Kandangan, Telaga Langsat, dan Angkinang kembali tergenang air. Air merendam banyak jalan utama sehingga menghambat arus lalu lintas,” kata Kusairi.
BACA JUGA: Tabalong Sering Banjir, LSM Tuduh Kegiatan Penambangan Sebagai Penyebabnya
Dia menjelaskan, saat ini personel gabungan BPBD dan PMK telah mengevakuasi warga dengan perahu. “Hal ini karena kondisi banjir yang terus meningkat hingga Minggu (26/3/2023) sore pukul 16.00 WITA telah merendam banyak pemukiman warga,” jelas Kusairi.
Masih menurutnya, banjir yang melanda Kabupaten HSS pada 2022 dan akan berlanjut pada 2023 dinilai paling besar. Untuk itu, kami dan para relawan akan terus bersiaga dengan menempatkan personel dan peralatan bantuan di titik-titik yang masih terendam banjir, tambah Kusairi.
Informasi yang beredar di media sosial juga menyebutkan banjir kembali melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dan Balangan akibat curah hujan yang tinggi.(rekam jejak)