Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Dr H Muhammad mengungkapkan harapannya mendapat jatah besar jika kuota haji untuk Indonesia ditambah Pemerintah Kerajaan Arab Saudi pada tahun 2023.
Harapan tersebut disampaikan Tambrin di Banjarmasin, Jumat, terkait informasi bahwa Arab Saudi memprioritaskan kouta tambahan untuk Indonesia dari hasil pertemuan Menag Yaqut Cholil Qoumas dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah pada 12 Maret 2023 di Jeddah.
“Besar harapan, agar hal ini dapat terpenuhi mengingat lamanya masa tunggu jemaah haji Kalsel yang mencapai 36 tahun bahkan bisa lebih,” ujarnya.
Sebab, masa tunggu haji di Kalsel dengan antrean haji lebih 100 ribu orang, dengan kuota haji sebanyak 3.818 orang setiap tahunnya, tentunya menjadi puluhan tahun.
“Karenanya jika ada tambahan, kita harap dapat jatah besar, untuk memangkas lamanya masa tunggu haji di provinsi kita,” ucap Tambrin.
Berkaca pada musim haji tahun 2022, ungkap dia, kuota haji nasional diberi tambahan Kerajaan Arab Saudi sebanyak 10 ribu jamaah haji.
Sayangnya, ucap Tambrin, kuota tambahan itu tidak bisa dimanfaatkan karena pemerintah sudah tidak punya cukup waktu untuk memprosesnya.
“Semoga saja jika memang ada tambahan kuota tahun ini dapat disampaikan lebih awal sehingga kita mempunyai cukup waktu untuk segera mempersiapkan keperluan jemaah, seperti penyiapan dokumen, paspor, pervisaan dan lainnya,” kata Tambrin.
Sebelumnya, berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 189 tahun 2023 tentang kouta haji Indonesia tahun 1444 H / 2023 M yang ditandatangani secara elektronik oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas disebutkan Kalimantan Selatan mendapatkan kouta sebanyak 3.818 orangnya.
Kouta haji Provinsi Kalsel tahun 2023 ini normal seperti tahun 2019, yakni, sebelum terjadinya pandemi COVID-19.
Karena pada tahun 2022 kuota haji Kalsel berkurang menjadi sebanyak 1.617 orang.
==
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023