BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN – Acara Cultural Camp di Desa Sungsum, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Minggu (27/11/2022), begitu meriah.
Acara yang melibatkan masyarakat dan memperkenalkan berbagai kesenian daerah di Kabupaten Balangan ini menjadi daya tarik bagi warga sekitar. Bahkan, kegiatan tersebut menjadi tontonan banyak orang.
Ada 12 tim yang mengikuti acara Cultural Camp ini. Mereka berasal dari pemerintah desa setempat dan siswa dari SMA dan Aliyah.
Cultural Camp yang digelar sejak Kamis (25/11) dibuka oleh Staf Ahli Bidang Sosial dan SDM Pemerintah Kabupaten Balangan. Penutupan dilakukan pada Minggu (27/11) oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balangan Ribowo.
Baca juga: Kemeriahan Banjarmasin Post Millenials Fest Stage dengan penampilan Mondblume dan Eve Lily
Baca juga: Musisi Ternama Kalsel Ramaikan Banjarmasin Post Millenials Fest
Baca juga: Dua Remaja Ini Ditantang Ikut Lomba Fotografer di Banjarmasin Post Millenials Fest
Acara ini merupakan kegiatan pengukuhan yang dilakukan oleh Disdikbud Balangan dan berhasil menuai antusiasme yang tinggi dari masyarakat.
“Kami berharap kegiatan ini berkelanjutan,” kata Ribowo.
Pada acara Cultural Camp ini, peserta diwajibkan memiliki keterampilan seni dan permainan tradisional. Apalagi itu yang menjadi kriteria utama dan dipajang di atas matras.
Ada banyak lomba yang juga diadakan di Cultural Camp ini. Sehingga para peserta berkompetisi secara sportif untuk menang dan menunjukkan bakatnya.
Baca juga: Sebanyak 19 tim mengikuti BPost Battle Royal Offline Competition di Banjarmasin Post Millenials Fest
Baca juga: Kakak beradik Calista dan Ratu Berpartisipasi dalam Banjarmasin Post Millenials Fest Cosplay Competition
Baca juga: Seru Youth Finance Talk, OJK dan Bank Kalsel Bahas di BPost Millenials Fest
Pada Cultural Camp ini merupakan kesempatan bagi para peserta untuk menunjukkan kemampuannya di bidang seni. Selain itu, mereka juga mengikuti lomba tradisional, antara lain balogo, layang-layang, bakiak dan badaku.
Pada acara ini juga, panitia mengajak peserta untuk menjelajahi Gua Debu di Desa Sungsum. Mereka didampingi arkeolog untuk melihat dan mengetahui sejarah kehidupan di dalam goa.
(Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti)