BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG – Acara tahunan Basol Maharagu Sungai (Bamasung) kembali digelar untuk keempat kalinya di Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Mengemban misi menjaga kelestarian Sungai Tabalomg dan lingkungan, Bamasung ke-4 akan berlangsung Sabtu (24/12/2022) hingga Minggu (25/12).
Total ada 21 lanting yang mengikuti penyeberangan Sungai Tabalong sebagai peserta Bamasung ke-4 yang terdiri dari UPBS, instansi pemerintah, komunitas dan organisasi pecinta alam.
Selain dari Kabupaten Tabalong, hadir pula peserta dari Kota Banjarmasin tepatnya dari Mapala Green Justice dari Sekolah Tinggi Hukum Sultan Adam (STIHSA).
Selain melakukan kampanye menjaga Kali Tabalong, rangkaian kegiatan juga diisi dengan menabur benih ikan ke Kali Tabalong dan menanam pohon di beberapa lokasi.
Kepala Pelaksana BPBD Tabalong Zahirsyah Munawar sebelum melepas peserta mengatakan, kegiatan ini sangat bagus dan mengapresiasi pelaksana Bamasung yang telah berinisiatif membersihkan sungai.
“Kita sebagai masyarakat Kabupaten Tabalong harus menjaga lingkungan sungai dengan sebaik-baiknya, jadi jangan membuang sampah di sungai. Buanglah sampah pada tempatnya, jangan ke sungai,” ujarnya.
Diharapkan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai juga dapat ikut serta merawat lingkungan sungai dari sampah.
“Kami yang tinggal di bantaran sungai juga bisa merawat mereka. Kali Tabalong juga biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga, jadi harus sebersih mungkin dari sampah,” ujarnya.
Biasanya masyarakat di sepanjang bantaran sungai menggunakannya untuk mencuci, mandi dan keperluan lainnya.
Jika sungai kotor maka akan berdampak pada kesehatan bagi yang memanfaatkannya.
“Oleh karena itu, mari bersama-sama menjaga kebersihan sungai agar dapat dinikmati oleh anak cucu kita kelak,” ujarnya.
Dukungan juga disampaikan Sekretaris DLH Tabalong, Haris Fakhrozi. Menurutnya, kegiatan yang digagas oleh masyarakat atau lembaga swadaya masyarakat untuk ikut serta menjalankan kewajiban merawat mereka perlu diapresiasi dan harus didukung.
“Kegiatan ini menandakan bahwa tanggung jawab menjaga, mengelola dan melestarikan lingkungan tidak hanya milik pemerintah, tetapi juga milik masyarakat dan kelompok masyarakat yang ada di Kabupaten Tabalong,” ujarnya.
Ditambahkannya, kegiatan ini juga telah mengangkat nama Kabupaten Tabalong di tingkat nasional.
Dengan bukti tersebut, Bupati Tabalong selaku kepala daerah telah mendapatkan penghargaan tertinggi di dunia lingkungan hidup berupa Nirwasitatantra.
“Kami atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih atas kegiatan ini, kami berharap akan ada kegiatan lain yang dapat mendukung kelestarian lingkungan,” ujarnya. (AOL/*)