Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Sabana A Martosumito, memiliki cara unik untuk menghilangkan ketegangan dalam unjuk rasa warga Desa Kintap Kecamatan Kintap Kabupaten Tanah Laut di depan Gedung DPRD Kalsel pada Jumat (8/9/2023).
Proses unjuk rasa membuat peserta dan perwakilan anggota dewan merasa tegang karena tidak ada jalan tengah yang ditemukan pada awal pertemuan. Akibatnya, perwakilan dewan akhirnya kembali ke Gedung DPRD Kalsel.
Pada saat itu, Kapolresta Banjarmasin mulai berkomunikasi dengan para pengunjuk rasa. Perwira tersebut mengajak para pendemo untuk bermain sahut pantun.
“Dalam kampung Kuripan, ada bakaran ikan. Bagaimana kabar Pian?” ujar Kapolresta membuka permainan sahut pantun, yang dijawab oleh tawa dari para pengunjuk rasa.
Pantun tersebut kemudian dijawab oleh koordinator massa, Syahrun, dengan sebuah pantun yang menggelikan. “Makan supermie di Gunung Meratus, silaturahmi berjalan dengan seratus orang,” ucapnya, diikuti oleh gelak tawa pengunjuk rasa dan personel kepolisian yang berjaga.
“Pergi ke Siring di Kota Banjarmasin, membeli intalu asin dan lepat, kami ucapkan kepada Pian, selamat menyampaikan pendapat,” balas Sabana.
Saat mereka sedang asyik beradu pantun, seorang pedagang asongan yang menjual minuman secara spontan mengucapkan sebuah pantun, “Ikan paus ikan teri, yang haus berlari ke sana kemari.”
Mendengar itu, Sabana memanggil tiga pedagang asongan yang berada di lokasi tersebut dan membeli semua minuman yang mereka jual untuk dibagikan kepada pengunjuk rasa.
Dalam wawancara dengan media, Sabana menyatakan bahwa pihaknya telah menurunkan 325 personel gabungan dari Polresta Banjarmasin dan Brimobda Kalsel untuk menjaga keamanan dalam unjuk rasa tersebut.
Sabana menekankan bahwa dalam pelaksanaan unjuk rasa, pihaknya mengutamakan sikap yang humanis. Salah satu contohnya adalah dengan berinteraksi dengan para pengunjuk rasa.
“Para pengunjuk rasa ini adalah saudara kita, tamu kita, sehingga harus kita layani dan perlakukan dengan baik,” ujar Sabana.
Ia juga meminta agar setiap permasalahan diselesaikan melalui musyawarah dan menghindari bentrokan yang dapat merugikan semua pihak.