hampir setiap hari karhutla terjadi di Kota Banjarbaru, hingga hari ini Rabu (30/6/2023) total ada 2.521 titik api yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Selatan.
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Provinsi Kalimantan Selatan melaporkan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi setempat mencapai 205,5 hektare.
“Petugas patroli setiap hari, upaya utama penanganannya tim memastikan titik api tidak menyebar ke pemukiman warga,” kata Kepala BPBD (Kalaksa) BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah di Banjarbaru, Jumat.
Raden mengatakan, segala upaya dilakukan pihaknya untuk mencegah dan menanggulangi karhutla di Kalsel, khususnya di Kota Banjarbaru yang merupakan daerah prioritas penanganan kabut asap akibat karhutla.
“Personil utamakan Kota Banjarbaru karena dekat dengan Bandara Syamsudin Noor,” ujarnya.
Disebutkannya, hampir setiap hari karhutla terjadi di Kota Banjarbaru.
Raden juga mengatakan hingga saat ini total ada 2.521 titik api yang tersebar di seluruh wilayah Kalsel.
Berdasarkan data yang dihimpun Pusdalops-PB BPBD Kalsel hingga saat ini, Kota Banjarbaru merupakan wilayah terluas yang terkena karhutla, tercatat lebih dari 100 hektare.
Kemudian karhutla terbesar kedua di Kabupaten Tanah Laut dengan luas diperkirakan lebih dari 85 hektar.
Selanjutnya, di Kabupaten Banjar, kebakaran hutan dan lahan telah menghabiskan total 14 hektar.
Sedangkan kabupaten lainnya mengalami karhutla skala kecil dan tidak melebihi 2,5 hektare.
Raden mengungkapkan, hanya ada tiga kabupaten yang nol karhutla yakni Hulu Sungai Tengah, Tanah Bumbu, dan Kotabaru.
Ia mengatakan, BPBD kabupaten dan kota selalu rutin memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Pihaknya memaksimalkan kehadiran personel di posko-posko yang tersebar di kabupaten dan kota agar selalu berkoordinasi dan menyampaikan informasi sumber-sumber titik api ke posko utama BPBD Kalsel.
“BPBD Kalsel sudah menugaskan personel untuk berjaga 1×24 jam,” ujarnya.