Sejak Januari lalu, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan (Kalsel), mulai menunjukkan peningkatan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten HSU, sejak Januari hingga Februari 2023 tercatat 41 kasus DBD.
Sedangkan kasus DBD pada tahun 2022 akan mulai muncul pada bulan Februari dan akan terus meningkat pada akhir tahun.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan HSU, Masbudianto, Senin (27/2/2023), mengatakan populasi nyamuk penyebab DBD meningkat saat memasuki musim pancaroba dan musim hujan.
“Seperti sekarang ini, kadang panas kadang hujan,” ujarnya.
Menurutnya, selama Januari hingga Februari 2023 sudah ada 41 kasus DBD yang dilaporkan.
Sedangkan sebaran kasus DBD eksisting berdasarkan rekap puskesmas berasal dari wilayah Kecamatan Amuntai Tengah.
Diantaranya berada di wilayah Puskesmas Kali Malang dan juga wilayah Puskesmas Kali Karias.
“Wilayah Kecamatan Amuntai Tengah memang paling padat penduduknya,” tambah Masbudianto.
Ia menyampaikan, pemkab telah mengeluarkan surat edaran yang ditandatangani Plt Bupati HSU Suria Fadliansyah terkait kesiapsiagaan mengantisipasi peningkatan kasus DBD.
Surat Edaran Nomor: 443.32/0306/Dinas Kesehatan/2023 ini tidak hanya untuk jajaran Pemkab HSU, tetapi juga ditujukan kepada Kapolres, Koramil dan seluruh Kepala Desa.
Intinya, surat edaran tersebut disampaikan, untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan DBD secara preventif dan promotif.
Kemudian, dengan kemandirian masyarakat untuk melaksanakan 3M plus Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan rumah, tempat umum maupun instansi pemerintah dan swasta.
Sedangkan PSN3M Plus terdiri dari menguras, menutup tempat penampungan air dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat penampungan air.