Bisnis.comSOLO – Masyarakat dikejutkan dengan fenomena aneh di langit Kalimantan Selatan pada Minggu (29/1/2023).
Fenomena ini memperlihatkan garis lurus matahari yang terlihat di atas Kota Banjarbaru-Martapura.
Masyarakat pun menyebut fenomena ini sebagai ‘garis bidadari’. Sontak, video yang memperlihatkan garis-garis di langit itu menjadi viral.
Video tersebut kemudian dibagikan oleh banyak netizen, salah satunya oleh akun TikTok @muhadpiansugih.
“Minggu, 29 Januari 2023 tepatnya di tarikan Abah Guru Sekumpul, terlihat fenomena alam di langit Kalimantan Selatan,” bunyi keterangan video tersebut.
Dalam video yang beredar di media sosial, garis lurus tersebut tampak bertepatan dengan peringatan Haul ke-18 Ulama Besar Syekh Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul di Martapura.
“Ini angelic line. Line di Sekumpul belum hilang,” kata Adul dalam video berdurasi 57 detik yang viral di media sosial.
Banyak orang di Kalimantan percaya bahwa fenomena garis lurus pada matahari adalah pertanda malaikat turun ke bumi.
Penjelasan ahli
Di sisi lain, seorang peneliti dari BMKG Kalsel mengatakan, garis itu terbentuk akibat adanya jejak pesawat atau contrail.
Hal ini juga dibenarkan oleh peneliti BRIN Didi Satiadi yang mengatakan fenomena tersebut adalah contrails atau jejak kondensasi.
Untuk diketahui, contrails adalah bekas kondensasi (embun) dari sisa emisi gas pembakaran yang dikeluarkan oleh mesin pesawat yang sering terlihat berupa garis putih yang memanjang melintang di bagian belakang pesawat.
Itu terjadi ketika gas panas yang dikeluarkan oleh mesin pesawat bertemu dengan udara yang sangat dingin. Terjadi proses kondensasi dimana uap air berubah menjadi tetesan air yang mirip dengan proses awan.
Garis akan lebih jelas karena bayangan berada langsung di bawah matahari.
“Kesan garis yang seolah-olah “turun” ke Bumi bisa terjadi karena sudut pandang atau sudut pandang orang yang melihatnya, karena garis itu sebenarnya mendatar ke depan. Garis itu sebenarnya bukan berasal dari matahari, melainkan sebuah bayangan yang terjadi pada lingkungan,” kata Didi dalam keterangan resmi.
Lihat berita dan artikel lainnya di berita Google