Sejumlah guru di Brebes mengeluh atas pemotongan gaji ke-13 dan ke-14 mereka untuk kegiatan organisasi. Seorang guru P3K di salah satu SMP di Ketanggungan Brebes merasa kecewa karena gajinya dipotong untuk kegiatan tersebut. Informasi mengenai pemotongan itu disampaikan melalui surat pemberitahuan lewat WhatsApp. Salah satu guru mengatakan bahwa iuran untuk ASN, PNS, P3K, dan honorer dipotong atau dipangkas sebesar 200 ribu rupiah dan 50 ribu rupiah. Guru tersebut mengeluhkan kebijakan pemotongan iuran tersebut karena kegiatan Halal Bihalal hanya diikuti oleh dua orang perwakilan dari masing-masing sekolah namun iuran tetap besar. Sedangkan Ketua PGRI cabang Ketanggungan, Edi Supriyadi, menyatakan bahwa kebijakan tersebut tidak benar dan mekanisme iuran dilakukan dengan memberikan iuran langsung oleh anggota setelah menerima gaji. Namun, ia mengakui bahwa ada satu keputusan Konferensi Kerjasama Cabang (Konkercab) untuk membiayai kegiatan, dan anggaran diambil dari dana iuran pada saat penerimaan gaji ke-13 dan ke-14. Edi menegaskan bahwa semua keputusan organisasi PGRI selalu dimusyawarahkan dalam rapat kerja dan penggunaan dana dalam bentuk rencana anggaran biaya yang diedarkan kepada anggota. Saat ini, belum ada kontribusi dana kegiatan dari anggota guru SMP dan jika benar ada pemotongan gaji, PGRI cabang tidak mengetahui siapa yang memotongnya. Lantaran terjadi kegaduhan, PGRI Ketanggungan memutuskan untuk menunda atau memberhentikan sementara kegiatan kecuali acara Halal Bihalal.