Bekasi (Kemenag) — Jemaah akan mendapatkan pembinaan manasik haji sebelum berangkat ke Tanah Suci. Direktur Bina Haji Arsad Hidayat berharap pembinaan tidak semata memberikan pemahaman seputar rangkaian ibadah, tapi juga menumbuhkan solidaritas antar jemaah.
Menurut Arsad, pembinaan manasik haji juga dapat menjadi sarana menanamkan sifat empati dan solidaritas antar sesama jemaah.
“Caranya dengan membangun sifat empati dalam diri jemaah agar tidak memikirkan dirinya sendiri. Harus dibangun narasi untuk saling membantu sesama jemaah, membangun empati dan sikap solidaritas,” terang Arsad di sela mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Tahun 2023 di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Kamis (2/2/2023).
“Di sini peran pembimbing manasik menjadi penting,” sambungnya.
dalam pelaksanaannya, lanjut Arsad, pemnimaam manasik haji dapat melibatkan kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah di level paling bawah. Para kiai dan ustadz yang berkompeten dapat dijadikan sebagai narasumber pembinaan. “Sehingga moderasi manasik harus dipahami bersama agar tidak muncul pandangan yang berbeda tentang ibadah haji,” paparnya.
Terkait pembinaan jemaah di daerah, Arsad menyampaikan saat ini pihaknya masih menunggu Keppres (Keputusan Presiden) BPIH yang akan mengatur Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih), untuk jemaah haji reguler, serta Petugas Haji Daerah (PHD) dan Pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). “Saat ini masih menunggu Keppres BPIH sehingga di daerah segera bisa melakukan pembinaan manasik,” tandasnya.