Saat ini, para calhaj Kabupaten Lebak sedang mengurus dokumen untuk kelengkapan sesuai persyaratan yang ditentukan pemerintah.
Di antaranya persyaratan pembuatan paspor, kesehatan dan lainnya. Namun, sekarang pelaksanaan ibadah haji 1444 H /2023 harus ada persyaratan rekam visa biometrik sesuai permintaan Pemerintah Arab Saudi.
Sebab, rekam visa biometrik akan menentukan terbit-tidaknya visa jamaah haji dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Pembuatan rekam visa biometrik itu nantinya melalui aplikasi Saudi Visa Bio.
Pelaksanaan pembuatan visa biometrik itu dapat dilakukan di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) bagi calon jamaah yang tergabung di KBIHU.
Sedangkan, untuk calhaj yang Non-KBIHU dilakukan secara mandiri atau difaslitasi oleh pihak Kantor Kemenag Kabupaten Lebak.
Tujuan rekam visa biometrik itu untuk memberikan kemudahan dan kecepatan pemeriksaan jemaah saat datang di Bandara Arab Saudi.
“Saya kira rekam visa biometrik itu cukup penting sesuai permintaan pemerintah Arab Saudi dan perlu dipenuhi oleh calon jamaah haji itu,” kata Baban Bahtiar.
Menurut dia, pelaksanaan ibadah haji tahun ini juga meluncurkan program pelayanan maksimal terhadap calon jamaah lanjut usia dengan usia jamaah 83 tahun ke atas atau Haji Ramah Lansia.
Mereka para jamaah Haji Ramah Lansia menjadi perhatian pemerintah, seperti prioritas keberangkatan haji ke Mekkah, Arab Saudi.
Selain itu juga mendapatkan fasilitas -fasilitas khusus baik saat perjalanan haji, pelaksanaan ibadah haji, termasuk tempat pemondokan hingga kembali ke Tanah Air.
“Kita tahun ini terdapat program ramah lansia sebanyak 60 jamaah dari 849 jamaah calon haji itu,”jelas Baban.
Baban mengapresiasi kebijakan pelayanan haji dibawah pimpinan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas cukup baik, sehingga Indonesia mendapat penghargaan dari Kerajaan Arab Saudi.
Dimana penghargaan itu, karena dinilai telah memberikan pelayanan haji secara optimal, khususnya saat proses kedatangan maupun kepulangan jamaah ke Tanah Air.
“Kami berharap kuota calon haji kembali ditambah oleh Pemerintah Arab Saudi, sehingga kuota untuk Kabupaten Lebak juga bertambah,” katanya menjelaskan.
Sementara itu, WulanWulan (40) seorang calon haji warga Sentral Kelurahan Rangkasbitung Barat Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya sedang mengurus dokumen kelengkapan persyaratan haji di antaranya pembuatan paspor dan kesehatan.
“Kami berharap pelaksanaan ibadah haji lancar dam kembali ke Tanah Air selamat,” kata menjelaskan.