Memiliki peluang yang menjanjikan untuk dikembangkan dengan produk yang beragam, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKMA) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia memberikan pendampingan diversifikasi produk olahan IKM Cabai Hiyung Kabupaten Tapin.
Pelatihan dilakukan selama empat hari dengan melibatkan petani dan pelaku UMKM dalam pengolahan cabai Hiyung di Desa Hiyung, Senin (22/5).
Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan, Ditjen IKMA, Kementerian Perindustrian, Yedi Sabaryadi mengatakan, Cabai Hiyung dipilih untuk diversifikasi dan pengembangan karena kami melihat Cabai Hiyung memiliki peluang yang cukup tinggi untuk dikembangkan.
“Cabai Hiyung merupakan varietas unik yang hanya bisa tumbuh di Desa Hiyung Kabupaten Tapin sehingga bisa dikembangkan dan diolah sedemikian rupa,” jelasnya.
Diakuinya, saat ini petani dan UMKM Cabai Hiyung hanya terpaku pada penjualan cabai segar dan cabai rawit. Padahal banyak produk atau olahan yang bisa dibuat dari cabai Hiyung.
“Selama empat hari pelatihan kami berhasil mengolah beberapa produk seperti peterseli, sambal terasi, minyak cabai, serpih cabai, saos, garam asin dan total ada delapan produk olahan dari bahan dasar cabai Hiyung,” ujarnya.
Diharapkan nantinya setelah kegiatan ini petani Cabai Hiyung dapat memanfaatkan hasil kebunnya secara maksimal, tidak hanya menjual hasil mentah yaitu cabai segar. Namun bisa menjual produk olahan yang siap dikonsumsi masyarakat.
“Cabai Hiyung tidak hanya dijual sebagai bahan mentah tetapi dijual sebagai produk jadi sehingga kesejahteraan petani meningkat,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Tapin, HM Arifin Arpan mengaku sangat senang dengan diversifikasi yang dilakukan Kementerian Perindustrian RI yang bertujuan untuk mendorong petani kita lebih kreatif dan maju dalam mengembangkan hasil kebunnya.
“Semoga kedepannya Cabai Hiyung tidak hanya dikenal dengan Cabai Hiyung yang masih segar, tetapi juga produk olahannya yang khas Cabai Hiyung,” harapnya.
Tak hanya itu, bupati dua periode tersebut mengatakan akan meminta petani menanami seluruh areal di Desa Hiyung untuk Cabai Hiyung agar tidak terjadi alih fungsi lahan lagi.
“Dari lahan 150 hektar akan kita tambah menjadi 450 hektar, sehingga lahan yang ada benar-benar untuk pengembangan Cabai Hiyung yang saat ini sangat menjanjikan,” ujarnya.