Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan, sektor pertanian selalu terjaga dengan baik. Peningkatan sektor pertanian dari triwulan ke triwulan dapat dipertahankan. “Pertanian cukup terjaga, dimana semangat petani terjaga dengan baik, koordinasi sesuai perintah Presiden Joko Widodo hingga gubernur dan bupati juga berjalan dengan baik dan memasuki Musim Tanam Kedua atau MT2 juga berjalan dengan baik,” ujarnya.
Menurut Mentan, ada dua hal yang membuat sektor pertanian terus tumbuh positif. Pertama, mengoptimalkan budidaya atau produksi dengan menggunakan mekanisasi secara merata di seluruh wilayah. “Kedua, korporasi skala besar kita laksanakan terutama di daerah-daerah pendukung ekspor seperti pemetaan yang kita lakukan. Begitu juga dengan ekspor yang akan kita petakan dengan baik,” kata Mentan Syahrul.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi, menyampaikan harapannya agar program YESS dapat mewujudkan regenerasi pertanian, peningkatan kompetensi sumber daya manusia dari pedesaan dan peningkatan jumlah wirausaha muda. di bidang pertanian. “Pertanian diharapkan menjadi pekerjaan yang menarik, prospektif dan menguntungkan, serta dapat berdampak pada pengurangan pengangguran dan urbanisasi,” ujarnya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, program YESS sangat mendukung pengembangan sumber daya manusia pertanian, dengan memberdayakan petani muda untuk memanfaatkan sumber daya alam pertanian di pedesaan. “Secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentu mereka akan siap menghadapi era milenial,” katanya lagi.
Untuk memastikan program YESS berjalan dengan baik di Kalsel, tim dari IFAD bersama Unit Pengelola Program Nasional (NPMU) melakukan Supervision Mission di Kalsel, Sabtu (1/7) lalu.
Hadir secara langsung di Kalimantan Selatan, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) BPPSDMP, Idha Widi Arsanti mengungkapkan bahwa tujuan utama dari Vision Mission adalah untuk mengevaluasi Progress YESS tidak hanya secara teknis tetapi juga secara administratif.
“Ini sudah dimulai sejak Senin (26/6) lalu di Jakarta dan saat ini Tim sedang berkunjung ke Kalsel untuk mengevaluasi dan menganalisa pelaksanaan Program YESS. Diharapkan hasil evaluasi sesuai dengan target, capaian dan sesuai harapan,” ujarnya didampingi Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso.
Dalam kegiatan ini, tim melakukan supervisi kepada para pemangku kepentingan program YESS yang meliputi Penyedia Layanan Pengembangan Usaha (BDSP), Fasilitator, Penggerak dan Penerima Manfaat Program YESS selama 3 hari berturut-turut di Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut. “Pengawasan ini untuk mendapatkan umpan balik dari petani muda penerima manfaat di lapangan, terkait kendala yang mereka hadapi dan perkembangan kegiatannya yang telah difasilitasi Program YESS,” ujar Angga, Project Manager Program YESS Kalimantan Selatan.
“Mudah-mudahan informasi yang diperoleh nantinya dapat dijadikan sebagai dasar rekomendasi untuk pengembangan program YESS.” lanjut Angga.
Selain itu, dalam kegiatan ini juga diagendakan pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) terkait kesiapan Kab. HSS sebagai wilayah baru Program YESS di Kalimantan Selatan.