KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpustakaan Nasional RI) Drs Muhammad Syarif Bando MM menghadiri rapat koordinasi pengembangan perpustakaan se-Kalimantan Selatan, Kamis (2/3/2023) siang. Sekaligus meresmikan kantor layanan perpustakaan yang baru selesai dibangun di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).
Dalam rapat koordinasi tersebut, Kepala Perpusnas berbicara di depan peserta Rakor tentang tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini.
Muhammad Syarif Bando menyoroti literasi masyarakat Indonesia yang masih sangat rendah dibandingkan negara-negara maju di dunia seperti Korea, Jepang, China, Amerika dan negara-negara Eropa lainnya.
Warga negara itu mampu membaca hingga belasan hingga puluhan buku per tahun, jauh dari kemampuan masyarakat di Indonesia.
Baca juga: Tumbuh 7,93 Persen Tertinggi di Kalsel, Ini 4 Pendukung Besar Perekonomian Banjarbaru
“Standar UNESCO minimal 3 buku per tahun, Asia Timur, Eropa dan Amerika dia membaca rata-rata 15 buku per tahun bahkan sampai 30 buku. Kita Indonesia, 90 orang menunggu 1 buku,” ujar Muhammad Syarif Bando, Kamis (2/3/2023) malam.
Dihadapan peserta Rakor, beliau menyampaikan tiga strategi yang harus dilakukan oleh semua pihak, khususnya pustakawan dalam membangun Indonesia menjadi negara maju.
Pertama, kata dia, semua pihak terkait harus memiliki persepsi yang sama, khususnya di bidang literasi, untuk mempersiapkan Indonesia menjadi negara produsen sekaligus negara pemenang.
Kedua, memaknai kedalaman ilmu, menurutnya dapat dilakukan dengan mereformasi sistem pendidikan yang ada berdasarkan ilmu.
Baca juga: Flu Burung Serang Unggas Kalsel, Kadinkes: Tidak Ada Kasus pada Manusia
Berdasarkan ilmu yang dimaksud tidak hanya dibatasi oleh ijazah atau gelar yang ingin dicapai, melainkan ilmu dari pengalaman yang telah dialami.
“Jadi pendidikan tidak lagi dibatasi oleh gelar dan ijazah, ini tantangan yang kita hadapi bersama,” ujarnya.
Menurut Syarif Bando, seseorang yang benar-benar terpelajar memiliki ilmu yang mendasari kemampuannya berproses, sedangkan mereka yang berpendidikan hanya memiliki teori yang cukup tetapi tidak mengaplikasikannya dalam proses.
Kemudian ketiga, menurutnya perpustakaan harus selalu bersinergi dengan pemerintah daerah dalam membangun kesadaran literasi terutama dalam peningkatan kualitas SDM dan penyiapan infrastruktur perpustakaan untuk transformasi digital.
“Paradigma kita adalah akan menjangkau masyarakat, sehingga memudahkan aksesibilitas penguasaan pengetahuan,” ujarnya.
Kepala Perpusnas juga mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyusun Peta Literasi 2025-2045 bersama Kementerian Desa dan Kementerian Dalam Negeri.
Baca juga: Polisi Menggerebek Rumah Pesta Minuman Keras di Banua Anyar
Dengan adanya peta literasi ini diharapkan dalam jangka panjang mampu mempersiapkan Indonesia menghadapi Bonus Demografi atau Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang.
Rapat Koordinasi di Hotel Rattan Inn Banjarmasin ini juga dihadiri oleh Pj. Direktur Utama Bank Kalsel Fakhruddin. Pj Dirut Bank Kalsel berkomitmen untuk selalu bersinergi dengan Perpustakaan Kalsel, khususnya dalam meningkatkan literasi masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya memberikan bantuan sejumlah perangkat pendukung perpustakaan disabilitas Palnam Banjarmasin.
“8 unit komputer, 1 unit AC dan 1 unit pendukung lainnya akan kami bantu ditempatkan di perpustakaan Disabilitas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dispersip Kalsel Dra Nurliani Dardie mengatakan, pihaknya selalu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam mengembangkan perpustakaan di Kalsel.
“Kami bersinergi dengan berbagai pihak, ada PLN membangun 2 perpustakaan di desa, Perwakilan Bank Indonesia Kalsel juga akan bersinergi pada Hari Dongeng 2023,” ujarnya.
Pada pembukaan Rakor tersebut, diserahkan 2 mobil perpustakaan keliling yang diberikan oleh Perpustakaan RI kepada Perpustakaan Kalsel yang nantinya akan digunakan untuk layanan perpustakaan di daerah.
Rapat koordinasi dilaksanakan selama dua hari, 2-3 Maret 2023, yang dihadiri oleh perwakilan seluruh Perpustakaan Daerah di Kalimantan Selatan, serta pimpinan perpustakaan. (kanalkakalimantan.com/rizki)
Reporter : semoga beruntung
Editor : bie