Wakil Walikota Banjarmasin, Arifin Noor, angkat bicara soal rusaknya jembatan kayu yang menjadi akses utama warga Pulau Bromo itu. Apalagi sampai menimbulkan korban jiwa.
Seperti diketahui, seorang penjual es keliling ditemukan terperosok di sana, belum lama ini. Ia bahkan terjatuh bersama sepeda dan barang dagangannya saat melintasi titian di kawasan RT 6 Pulau Bromo. “Atas nama Pemko Banjarmasin, kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” ujarnya, (11/4).
Arifin memastikan perbaikan jembatan penyeberangan di kawasan Kelurahan Mantuil akan dilakukan tahun ini. Ia mengatakan, pihaknya telah memantau langsung kondisi kawasan di Kabupaten Banjarmasin Utara, Minggu (9/4) lalu. Wakil Walikota datang bersama jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Banjarmasin.
Menurut Arifin, Pemko melalui PUPR berkomitmen memperbaiki jembatan penyeberangan di kawasan tersebut. Itu dimulai setelah proses penyediaan layanan selesai. Apalagi, kawasan Pulau Bromo akan dijadikan kawasan wisata yang strategis. Kondisi ini praktis menjadi perhatian pemerintah. “Insya Allah perbaikan akan kami selesaikan tahun ini,” tegasnya.
Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah juga membenarkan rencana perbaikan tersebut. Perbaikan tahun ini melanjutkan perbaikan titian yang dilakukan pada Oktober 2022. Tepatnya di kawasan RT 4 dan RT 7.
Sebelumnya, perbaikan jembatan dilakukan di RT 4 dan 7 dengan penunjukan langsung. Posisi persisnya di dua ujung Pulau Bromo. Panjang jembatan penyeberangan yang diperbaiki di dua RT tersebut adalah 100 meter. Lebar jembatan penyeberangan 1,5 meter. Semua bahan terbuat dari kayu ulin alias kayu ulin. “Sisanya akan dilanjutkan tahun ini,” katanya.
Perbaikan apa yang akan dilakukan tahun ini? Berdasarkan data Dinas PUPR Banjarmasin, jembatan penyeberangan yang akan dibangun akan terbuat dari kayu besi alias kayu ulin. Kemudian di atasnya akan ditutup dengan beton cor. “Mudah-mudahan semua proses berjalan lancar,” harapnya seraya mengakui ribuan warga setempat telah menunggu perbaikan tersebut.
Ketua RT 7 kawasan Pulau Bromo Johansyah mengaku senang mendengar rencana perbaikan tersebut. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat,” katanya. Hal itu disampaikannya bukan tanpa alasan, mengingat selama puluhan tahun pihaknya terus memperbaiki jembatan penyeberangan ini secara swadaya warga.