bola.net – Persib Bandung dan Persis Solo berhadapan di Stadion Pakansari pada pekan ke-32 Liga 1 BRI 2022/2023, Selasa (4/4/2023). Laga yang dimenangi Persib 3-1 itu terhenti akibat kerusuhan antar suporter di tribun penonton.
Akibat kericuhan yang diwarnai petasan itu, pertandingan sempat terganggu dan harus dihentikan wasit saat menginjak menit ke-77.
Di area tribun stadion, gesekan antarsuporter juga merusak sejumlah fasilitas. Pasalnya, sempat terjadi aksi saling lempar kursi dari penonton dari kedua sisi.
Pelatih Persis, Leonardo Medina, sangat menyayangkan kejadian tersebut. Sebab, menurut dia, hal tersebut tidak baik untuk sepak bola Indonesia.
1 dari 3 halaman
Membunuh Sepak Bola
Sejumlah suporter bersitegang dalam laga Liga 1 BRI 2022/2023 Persib Bandung vs Persis Solo di Stadion Pakansari, Selasa (4/4/2023) (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi
Kericuhan seperti ini merusak nilai sportifitas yang terkandung dalam sepak bola. Menurut juru taktik berusia 52 tahun itu, aksi kekerasan seperti inilah yang justru merusak masa depan sepak bola Indonesia.
“Kami sedih dengan insiden kerusuhan antar suporter di pertandingan ini. Semua pemain, staf pelatih, dan semua orang yang bekerja di sepak bola sangat sedih dengan hal ini,” ujar Leo dalam konferensi pers, Selasa (4/4/2023).
“Kami tidak mengerti situasi seperti itu. Ini karena kerusuhan seperti ini tidak baik untuk sepak bola, khususnya sepak bola Indonesia. Sikap seperti itu membunuh sepak bola.”
2 dari 3 halaman
Seharusnya Tidak Terjadi Lagi
Sejumlah suporter bersitegang dalam laga Liga 1 BRI 2022/2023 Persib Bandung vs Persis Solo di Stadion Pakansari, Selasa (4/4/2023) (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi
Leonardo Medina tidak bisa berhenti memikirkan kejadian ini. Pasalnya, setelah berbagai peristiwa kelam yang terjadi di Indonesia, kerusuhan di sepak bola seharusnya tidak terjadi lagi.
“Kami jelas sangat menyayangkan hal ini. Kerusuhan seperti ini seharusnya tidak terjadi lagi dalam pertandingan sepak bola,” katanya.
“Kerusuhan seperti ini tidak boleh terjadi. Saya tidak memahaminya. Saya tentu sangat sedih jika situasi seperti ini terjadi lagi,” imbuhnya.
Mantan asisten pelatih Johor Darul Takzim itu mengingatkan semua pihak untuk berbenah, tidak hanya klub, pemain atau wasit, tapi juga suporter yang menjadi bagian dari sepak bola.
“Kita harus bekerja sama. Setiap orang harus berkembang, baik itu tim, pemain, wasit, dan terutama para penggemar. Sebab, sepak bola adalah olahraga yang harus bisa mempersatukan semua orang,” ujarnya.
Diadaptasi dari: Bola.com/Radifa Arsa/Wiwig Prayugi, 5 April 2023