Ketua DPRD Kalsel (Kalsel) H Supian HK berharap setiap proyek pembangunan di provinsinya tidak menimbulkan atau minimal berdampak negatif.
“Prinsipnya kami bangga dan menyambut positif proyek-proyek pembangunan di provinsi ini, tapi kalau bisa jangan sampai menimbulkan atau berusaha meminimalisir dampak negatifnya,” kata Supian HK, menjawab Antara Kalsel melalui telepon seluler, Rabu.
Anggota DPRD Kalsel dua periode yang menyandang gelar sarjana dan magister ilmu hukum dan mendapat gelar doktor kehormatan itu mencontohkan proyek pembangunan tambak mandiangin (sekitar 167 kilometer sebelah utara Banjarmasin) Kecamatan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah ( HST).
Wakil rakyat yang berusia 65 tahun, kelahiran Rantau Bujur, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan, bergelar sarjana hukum dan magister hukum, serta mendapat gelar doktor kehormatan itu, menyambut positif proyek pengembangan tambak regulator. salah satu pengendali banjir.
Apalagi, menurut perwakilan rakyat dari daerah pemilihan Kalsel V/HSU Kabupaten Balangan dan Tabalong yang bergelar sarjana hukum dan magister serta mendapat gelar doktor kehormatan, “Bumi Murakata” HST belakangan ini menjadi daerah rawan banjir.
Misalnya, saat bencana banjir besar yang melanda hampir seluruh wilayah Kalsel pada Januari 2021 lalu, HST Bumi Murakata terparah, bahkan hingga kini masih berdampak, seperti beberapa infrastruktur belum diperbaiki.
Terkait informasi adanya beberapa permukiman warga yang terendam di sekitar kolam regulasi Mandinding, ia menyatakan, pada kesempatan pertama akan meninjau situasi dan berharap pihak terkait segera mengambil tindakan.
“Namun dengan adanya kolam regulasi Mandinding, kami berharap dapat mengendalikan banjir dan meminimalisir dampaknya, khususnya di HST Bumi Murakata,” ujar Supian HK
Sebelumnya atau dilansir Antara Kalsel, 14 Maret 2023, berdasarkan informasi anggota DPRD provinsi setempat dari HST, Athaillah Hasbi, di sekitar kolam regulasi Mandinding, tidak ada pemukiman warga yang terendam air.
“Masyarakat menduga permasalahan tersebut karena Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan perencanaan awal tidak sesuai dengan kondisi obyektif di lapangan,” kata wakil rakyat kelahiran Barabai (165 km sebelah utara Banjarmasin) ibukota HST itu. yang akrab dengan panggilan Bang Atak.
Kawasan/komplek perumahan di Mandinding yang terendam adalah “Griya Mandinding” serta “Sampah Sungai” dan “Naura Griya Mandiri” atau yang bersebelahan dengan kolam regulasi.
Karena itu, sebagian warga kompleks mengungsi karena genangan air di rumahnya.
HAK CIPTA © Berita ANTARA Kalimantan Selatan 2023