Jakarta –
Seperti yang Anda ketahui, membaca memberkati Nabi terlibat dalam amalan yang memiliki banyak keutamaan di dalamnya. Ini dibuktikan dengan salah satu cerita tentang Buku ats Tsimar al-Yani’ah SAYA di Tadzkirah sebuah esai al Qurtubi tentang seorang anak yang selamat dari siksa kubur karena shalat.
Dikisahkan ada seorang gadis yang jarang mengikuti perintah Allah SWT sepanjang hidupnya. Namun, ibunya selalu mencintainya bahkan ketika putranya meninggalkan dunia ini.
Suatu hari, sang ibu juga mendatangi Imam Hasan al-Bashri ar RA. Ia mendatangi Imam Hasan dengan tujuan mengadukan kondisinya yang sangat ia rindukan. dia berkata,
“Putri saya sudah meninggal dan saya ingin melihatnya dalam mimpi saya,” kata sang ibu yang diterjemahkan oleh KH. Abu Chaer bin Abdul Mannan in Terjemahan kitab al-Misykat al-Hasanah.
Mendengar hal tersebut, Imam Hasan pun memberikan solusi. Ia berpesan kepada ibunya untuk berdoa sambil membaca doa Nabi Muhammad SAW.
“Salat Isya 4 rakaat. Setiap rakaat membaca surat At Takatsur satu kali setelah membaca surat al-Fatihah. Setelah selesai shalat, berbaring miring sambil membaca memberkati atas nabi sampai dia tertidur,” kata Imam Hasan.
Perempuan itu pun menjalankan instruksi Hasan dengan baik. Alhasil, dia akhirnya melihat putrinya dalam mimpinya, tapi sayangnya putrinya sedang tidak sehat. Dia melakukan siksaan kuburan tubuh yang dirantai dan dibelenggu.
Setelah itu, sang ibu kembali menemui Imam Hasan. Dia menceritakan kondisi putranya, yang berhasil dia lihat dalam mimpi. Dia menangis ketika melihat putrinya dalam keadaan seperti itu.
“Syeikh, apa yang harus saya lakukan?” diminta.
Mendengar ini, wajah Imam Hasan menjadi gelap karena kesedihan. Kemudian dia menyarankan, “Berikan sedekah untuknya.” Wanita itu mengikuti sarannya.
Hingga suatu malam, Imam Hasan merasa berada di Taman Eden yang dijanjikan. Di taman itu ada singgasana di mana duduk seorang gadis cantik mengenakan mahkota cahaya.
Gadis itu menyapa Imam Hasan: “Apakah kamu mengenali saya?”
Imam Hasan menjawab, “Tidak.”
Gadis itu berkata lagi, “Aku adalah putri dari wanita itu.”
Mendengar hal itu, Imam Hasan tercengang dan tiba-tiba tidak percaya. Lalu dia berkata, “Tapi ibumu menjelaskan kepadaku kondisimu tidak seperti ini (dulu kamu berjuang dan menderita).”
“Ya, aku dulu seperti itu,” aku gadis itu.
“Lalu berkah apa yang bisa kamu terima dari hadiah ini?” tanya Imam Hassan lagi.
Gadis itu akhirnya berkata. Ia mengatakan, dulu ada 70 ribu jiwa yang menjalani siksa kubur, termasuk dirinya.
“Dulu, ada 70.000 dari kami yang disiksa. Suatu hari, seorang hamba yang saleh melewati kuburan kami, lalu dia membacakan doa untuk Nabi Muhammad, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, dan memberikan hadiah untuk kami,” kata gadis itu.
“Berkat itu, Tuhan dengan senang hati membebaskan kita semua, dan bagian diriku yang ini telah tiba, seperti yang Anda lihat,” lanjutnya.
Kisah ini menggambarkan betapa agungnya keutamaan doa-doa Nabi, termasuk amal kebaikan lainnya bagi orang-orang yang ada di dalam kubur.
Untuk itu, alangkah baiknya perbanyak postingan doa, memberkati, atau amal lain yang didedikasikan untuk mereka yang telah meninggal dunia. Karena saya tidak tahu amalan baik apa yang akan membantu seseorang dari siksa kubur.
Tonton videonya”Berjualan bungkus buah, pedagang Lumajang untung 10 kali lipat“
(rah/kri)