SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pembangunan di kawasan Barat Selatan Aceh tidak bisa dipisahkan dari sosok Dr (HC) HT Alaidinsyah.
Jauh sebelum memimpin birokrasi pemerintahan Aceh Barat, pria yang akrab disapa Haji Tito ini merupakan seorang pengusaha kawakan.
Sejak berpuluh-puluh tahun silam, seakan nyaris tidak ada infrastruktur penting di kawasan itu yang dibangun tanpa sentuhan tangannya. Maka begitu terpilih sebagai Bupati Aceh Barat periode 2012-2017, perannya semakin signifikan dalam pembangunan di Aceh Barat.
Setelah tak lagi menjabat bupati, Haji Tito terus menjalankan pengabdiannya. Kini dia fokus pada pendidikan Islam terpadu dengan membangun sebuah dayah lengkap tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliah (MA).
Nama lembaganya Dayah Ruhul Qur’ani, yang berdiri di lahan seluas 6 hektare berlokasi di kawasan Ujong Peurasok, Lapang, Meulaboh. Lembaga pendidikan ini dijadwalkan peresmiannya pada Juli 2023. Mulai tahun ini mereka menerima sebanyak 288 santri dengan rincian; 144 orang laki-laki dan 144 orang perempuan.
“Dayah Ruhul Qur’ani yang kita buka punya visi melahirkan ulama dan umara,” begitu kata Haji Tito suatu waktu.
Dayah ini dibangun Haji Tito melalui Yayasan Tibers (Tito Bersaudara) Meulaboh sebagai bentuk ikhtiar memajukan pendidikan Islam di Aceh, khususnya untuk mendidik generasi muda yang berakhlak mulia, cakap dalam ilmu agama, sains, astronomi, kitab turats, hafiz Al-Qur’an dan mampu berbahasa asing.
Dayah didesain secara khusus dengan berbagai program unggulan dan menerapkan kurikulum pendidikan nasional, pondok modern, dan pondok pesantren salafi dengan manhaj ahlus sunnah wal jamaah.
Menurut Haji Tito, di antara program unggulan dayah tersebut adalah pendidikan Al-Qur’an baik tahfiz maupun tahsin yang bersanad sampai ke Rasulullah SAW. Selain itu juga pembelajaran kitab turats, konsentrasi ilmu falak, dan peningkatan kemampuan berbahasa asing.
“Saya berharap adanya dukungan dari semua kalangan, sehingga keberadaan dayah lengkap dengan pendidikan madrasah bisa berkembang di Aceh,” ujar Haji Tito selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Ruhul Qur’ani.
Miliki keunggulan
Sementara itu, Pimpinan Dayah Ust Kamil Syafruddin Lc mengatakan, santri Dayah Rauhul Qur’ani tidak hanya diajarkan kitab kuning, namun dituntut dapat menguasai bahasa Arab dan Inggris, hafal Al-Qur’an 30 juz, sains, dan berbagai cabang keilmuan lainnya.
“Guru-guru yang mengajar di dayah ini merupakan lulusan dari berbagai dayah dan universitas ternama dalam negeri maupun luar negeri, serta pengasuh tahfiz Al-Qur’an yang memiliki sanad hingga Rasulullah,” kata Pimpinan Dayah Ruhul Qur’ani Ustad Kamil Syafruddin Lc didampingi Kepala MTs Ruhul Qur’ani Ustaz Aris Munanda Lc MA dan Kepala MA Ruhul Qur’ani Ustad M Yasin Jumadi Lc.