Makasar – Yakob Sayuri menceritakan suka dukanya selama 3 tahun memperkuat PSM Makassar. Pemain asal Kepulauan Yapen, Papua ini merasakan tekanan ketika PSM nyaris terdegradasi hingga musim ini mereka menjuarai Liga 1 2022/2023.
Yakob menyampaikan rasa syukurnya karena mampu mengantarkan PSM menjadi juara di kasta tertinggi kompetisi sepakbola Indonesia. Trofi kejuaraan yang dinantikan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) selama 23 tahun.
“Pertama-tama saya ingin mengucapkan kepada seluruh suporter PSM yang terus mendukung kami dari awal kompetisi hingga juara,” kata Yakob. detikSulselSabtu (1/4/2023).
Pemain berusia 25 tahun itu mengaku tak pernah membayangkan bisa menjadi juara di Liga 1. Apalagi jika melihat prestasi PSM musim lalu yang nyaris terdegradasi ke Liga 2.
“Saya pemain yang musim lalu nyaris membawa PSM degradasi dan alhamdulillah tahun ini bisa membawa PSM juara,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Yakob, air mata haru dirasakan seluruh skuat PSM saat berhasil mengalahkan Madura United sekaligus mengunci gelar juara. Baginya, pencapaian ini merupakan momen terbaik dalam karirnya.
“Momen yang sangat berharga, mengharukan, personal, makanya tadi malam saya menitikkan air mata karena rasanya, tidak terbayangkan bisa membawa PSM juara,” imbuhnya.
Apalagi kita tahu PSM sedang puasa gelar dan akhirnya bisa membawa PSM juara tahun ini, tambah Yakob.
Tak lupa, pemilik nomor punggung 22 itu mengucapkan terima kasih kepada manajemen yang telah mempercayakannya bermain untuk PSM selama 3 musim. Termasuk pelatih Bernardo Tavares yang terus memberikan suntikan motivasi dalam meningkatkan permainannya.
“Semua ini tidak terlepas dari performa pemain, pelatih, manajemen karena kita satu yaitu kita memiliki tujuan yang sama. Dari awal tujuan kita lebih baik dari musim lalu,” ujarnya.
Kepastian juara datang ke PSM saat mengalahkan Madura United pada pekan ke-32 Liga 1. Bermain di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jumat (31/3/2023), Pasukan Ramang menang 3-1.
Gelar juara kompetisi ini membuat PSM mengoleksi tujuh trofi di kompetisi kasta teratas sepakbola Indonesia. Hal tersebut membuat PSM menyamai prestasi Persib Bandung dan Persis Solo.
Gelar juara PSM diraih pada musim 1956-1957, 1957-1959, 1964-1965, 1965-1966, 1991-1992, 1999-2000 dan 2022-2023.
Menonton video “Suntikan motivasi PSM jelang Ladeni Persikabo 1973“
(ata/urw)