SEMARANG, iNews.id – PSIS Semarang akan menghadapi Barito Putera pada pertandingan lanjutan Liga 1 2022-2023 di Stadion Demang Lehman, Martapura, Minggu (26/3) malam. Laskar Mahesa Jenar memiliki misi berat untuk mematahkan tren negatif tujuh laga tanpa kemenangan.
Pelatih PSIS Gilbert Agius dipastikan tak bisa menurunkan delapan pemain andalannya. Delapan pilar tersebut antara lain Adi Satryo, Fredyan Wahyu, Alfeandra Dewangga, Wahyu Prasetyo, Luthfi Kamal, Septian David Maulana, Taisei Marukawa dan Carlos Fortes. Ditambah Virtinho yang masih cedera.
Sepertinya Gilbert sedang menyimpan amunisi untuk menghadapi laga besar melawan Persebaya Surabaya di Stadion Jatidiri Semarang, Rabu (29/3). Dengan demikian, pelatih asal Malta itu akan menurunkan komposisi darurat untuk menghadapi Barito.
Dari daftar 21 pemain yang diboyong ke kandang Barito, hanya ada satu pemain asing yakni Ryo Fuji dan tiga pemain senior seperti Hari Nur Yulianto, Wawan Febrianto, dan Oktavianus Fernando.
Namun, Gilbert Agius menyatakan kesiapan timnya untuk terus bermain all out demi mencuri poin di kandang Barito. “Kami sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk pertandingan ini meski beberapa kali tidak menang,” kata Agius.
“Barito sekarang lebih baik dari sebelumnya, itu mungkin jadi motivasi para pemain karena pelatih baru, Barito sekarang tim yang kuat, mudah-mudahan bisa curi poin,” ucapnya.
Menurutnya, para pemain memiliki motivasi untuk berusaha memperbaiki, meningkatkan permainan dari pertandingan ke pertandingan.
Sementara itu, pelatih Barito Putera Rahmad Darmawan mengatakan kondisi pemain secara keseluruhan bagus dan tidak ada yang terkendala untuk bisa bermain kecuali yang lama seperti Fahmi, yang lain sudah siap semua.
“Kami sudah melakukan simulasi adaptasi bermain malam, serta asupan makanan apa setelah buka puasa yang sesuai untuk pertandingan jam setengah 10 malam,” ujar Rahmad.
“Saya sudah simulasikan dan sampaikan ke dokter tim, hal-hal apa saja yang perlu kita persiapkan, atau mungkin tadi malam iftar terlalu banyak maka hari ini harus dikurangi, tujuannya agar cepat mengevaluasi apa yang harus mereka lakukan pada matchday dengan jam yang berbeda. dari jam biasanya,” ujarnya.
Ia menilai PSIS dengan skuad mudanya selalu tampil all out untuk menekan lawan. “Mereka melakukan organisasi pertahanan yang baik, disiplin tinggi, jadi saya akan menggambarkan PSIS sebagai tim yang terus mempertahankan nilai-nilai semangat dan disiplin mereka di lapangan, tidak mudah untuk bertarung jika para pemain tidak melakukannya. melakukan hal yang sama,” katanya.
Editor : Ahmad Antoni