Konsulat Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam. Konsul Haji Jeddah: Tidak Ada Informasi WNI dalam Kecelakaan Bus Umroh
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebuah bus berisikan jamaah umroh dilaporkan terbalik dan terbakar di Aqaba Shaar, wilayah Asir Selatan. Konsulat Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam menyebut sejauh ini tidak ada informasi Warga Indonesia dalam rombongan tersebut.
“Jamaahnya dari orang Saudi dan para mukimin dari berbagai negara. Tidak disebutkan spesifik dari negara mana saja. Sejauh ini tidak ada informasi ada WNI yang ikut dalam rombongan tersebut,” ujar dia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (28/3/2023).
Ia menyebut peristiwa kecelakaan bus tersebut terjadi di daerah Asir, kurang lebih 500 kilometer dari Makkah. Rombongan ini disebut hendak menuju Masjidil Haram di Makkah untuk menunaikan ibadah umroh.
“Kemungkinan total jamaah 49, karena yang wafat 20, 29 lainnya luka-luka,” lanjut Nasrullah.
Berdasarkan berita yang dibuat oleh media lokal Al Arabiya, disebutkan kejadian ini berlangsung Senin (27/3/2023) sore. Otoritas keamanan setempat bahkan sempat menutup Aqaba, untuk memfasilitasi perjalanan tim Pertahanan Sipil dan Bulan Sabit Merah ke lokasi kecelakaan.
Setiap jenazah dan korban luka dilaporkan segera dipindahkan ke rumah sakit terdekat. Di sisi lain, otoritas berwenang masih menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.
Sumber yang ada juga menyebut jenazah telah dipindahkan ke lemari pendingin Rumah Sakit Muhayil Asir. Untuk korban luka, mereka dipindahkan ke Asir Central Hospital, Mahayel Hospital dan Abha Private Hospital.
Gubernur Muhayil Muhammad bin Falah Al-Qarqah didampingi didampingi Direktur Polisi Muhayil Brigadir Jenderal Mubarak Al-Bishri telah mengunjungi korban luka. Di bawah arahan dan tindak lanjut Gubernur wilayah Asir, Pangeran Turki bin Talal, kedatangannya dimaksudkan untuk memeriksa dan memberi pengarahan mengintensifkan perawatan kesehatan bagi yang terluka.
Dia juga bergerak menuju rumah sakit dan bertemu dengan tim forensik. Tim tersebut berusaha keras menyelesaikan identifikasi jenazah dan mengambil sampel DNA dengan partisipasi bukti forensik mengingat sebagian besar jenazah telah hangus.