Tursina Travel memberangkatkan 500 jamaah dari program umrah gratis yang diinisiasi Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiyana. Jamaah umrah yang diberangkatkan berasal dari beragam kalangan dari ASN hingga tuna netra.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Konsulat Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam menegaskan, tidak ada penutupan ziarah umrah. Hal ini disampaikan menyusul beredarnya video di Tiktok yang menyebut ziarah ke Makkah dan Madinah ditutup pada 7 Maret hingga Idul Fitri nanti.
“Keterangan dari Wakil Menterian Haji Haji Saudi bidang Ziarah, bahwa tidak ada penutupan tempat-tempat ziarah,” ucap dia dalam pesan teks yang diterima Republika, Kamis (2/3/2023) malam.
Media sosial Tiktok diramaikan oleh video yang menyebut ziarah ke Madinah dan Makkah akan ditutup. Dalam video yang juga dibagikan ke Whatsapp ini, disampaikan penutupan ini berlangsung dari 7 Maret hingga nanti saat hari raya Idul Fitri.
Nasrullah melanjutkan, informasi yang beredar ini bukan dari Kementerian Haji Saudi. Pengumuman itu dibuat oleh perusahaan transportasi, yang kemungkinan tidak bisa melayani jamaah untuk berziarah.
Sebuah video yang diunggah oleh pemilik akun @miliarderganteng86 menyebut mazarat (ziarah) Madinah dan Makkah dari tanggal 7 Maret diberhentikan. “Ada pengumuman dari Arab Saudi untuk jamaah umrah. Keberangkatan tanggal 7 maret sampai lebaran nanti, ada berita kurang nyaman,” ujar seseorang di video tersebut.
Video itu juga menampilkan tulisan dalam bahasa Arab terkait informasi yang dimaksud. Di bawah keterangan yang ada, tertulis nama perusahaan transportasi Syarikah Mazaya.
“Dalam rangka memberikan layanan terbaik kepada tamu Allah dan menjaga kenyamanan dan keamanan mereka selama melaksanakan umrah dengan penuh kemudahan dan tenteram, kami ingin menginformasikan agar anda membatalkan perjalanan anda ke Makkah dan Madinah mulai 7 Maret 2023 atau 15 Sya’ban 1444 H,” tulis keterangan tersebut.
Orang dalam video tersebut juga menyebut masih tidak mengetahui apa alasan di balik pemberhentian ini, mengingat hal tersebut adalah hasil kebijakan Kerajaan Arab Saudi.
“Mudah-mudahan dengan ditiadakannya mazarat tersebut, dengan tidaka danya kegiatan ziarah di Madinah dan Makkah, tidak mengurangi niat kita untuk berangkat dan beribadah di Tanah Suci,” kata dia.