Menteri Luar Negeri Papua Nugini (PNG), Justin Tkatchenko, memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada Jumat (12/5). Keputusan ini terjadi di tengah kontroversi biaya yang dikeluarkan delegasi negara saat menghadiri penobatan Raja Charles III di London. Dalam pernyataannya, Tkatchenko menyebutkan bahwa ia telah berkonsultasi dengan Perdana Menteri James Marape dan bahwa Marape akan mengambil alih tugasnya. Meski demikian, Tkatchenko tetap berada di parlemen.
Saat mengumumkan pengunduran dirinya, Tkatchenko menyatakan bahwa ia ingin memastikan peristiwa ini tidak mengganggu kunjungan resmi dan pertemuan puncak yang akan diadakan dengan sejumlah pemimpin dunia dalam beberapa minggu mendatang. Ia juga ingin memastikan bahwa kebenaran masalah ini dijelaskan dan informasi yang salah serta kebohongan dikoreksi.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dan Perdana Menteri India, Narendra Modi, dijadwalkan melawat ke negara itu pada 22 Mei untuk sebuah kunjungan bersejarah. Pada Rabu (10/5), Tkachenko mengatakan bahwa Biden akan menandatangani pakta pertahanan dengan PNG, yang didekati oleh AS dan China di tengah persaingan pengaruh di wilayah Kepulauan Pasifik. Sebelumnya, Tkatchenko telah aktif berdiskusi dengan AS.
Media dan situs berita online di PNG, sebuah pulau Pasifik anggota Persemakmuran, memanas akibat kritik terhadap biaya perjalanan delegasi besar PNG yang terdiri dari 30 orang saat penobatan Raja Charles di Westminster Abbey, London pada Sabtu (6/5). Masyarakat berpendapat uang tersebut lebih baik dialokasikan untuk sektor kesehatan negara tersebut. Setiap anggota delegasi mendapat tunjangan sebesar 50.000 kina atau sekitar Rp207,5 juta untuk membayar akomodasi dan tiket pesawat.
Dalam konteks ini, Marape mengatakan bahwa ia ingin meminta maaf kepada keluarga Tkatchenko, terutama kepada putrinya, Savannah, atas apa yang disebutnya “pengalaman traumatis selama beberapa hari terakhir”. Savannah menjadi sasaran kemarahan warga setelah ia mengunggah video di TikTok yang membahas tentang belanja barang mewah sebelum ia menaiki pesawat di Singapura.
Sebelumnya, Tkatchenko meminta maaf atas pernyataannya yang telah mengecam orang-orang yang mengkritik putrinya di media sosial sebagai “binatang primitif”. Ucapan Tkatchenko kemudian memicu kemarahan. Marape mengatakan bahwa itu adalah “pilihan kata yang buruk”.
Sekretaris pejabat pemerintah Bill Toraso mengonfirmasi kepada Reuters bahwa 10 staf Gubernur Jenderal telah melakukan perjalanan ke London, selain 10 tamu, dan melakukan perjalanan secara terpisah ke delegasi pemerintah. Dua pejabat Kementerian Luar Negeri juga melakukan perjalanan dengan Tkatchenko, yang diminta oleh Marape untuk mewakili PNG. [ah/ft]