Jakarta –
Marko Simic baru saja memenangkan gugatan di FIFA terkait sengketa gaji dengan Persija Jakarta. Masalah antara kedua kubu mulai muncul di Liga 1 2021 yang jarang dimainkan.
Simic kerap dicadangkan Persija Jakarta di sepertiga akhir Liga 1 2021. Saat itu, sering muncul pertanyaan mengapa penyerang asal Kroasia kerap memulai pertandingan dari bangku cadangan.
Padahal Simic merupakan sosok tak tergantikan di lini depan Persija sejak bergabung dengan klub tersebut pada awal 2018. Mengutip Soccerway, Simic hanya bermain sebanyak 27 kali sepanjang musim 2021.
Sebagai perbandingan, Marko Simic bermain 30 kali di Liga 1 2018 dan 32 kali di Liga 1 2019. Dalam dua musim tersebut, Simic hanya ditarik tujuh kali. Sedangkan di Liga 1 2020 yang belum tuntas, Simic bermain penuh di dua laga Persija.
Namun dari segi agresivitas, Simic masih cukup tajam di Liga 1 2021. Sebanyak 14 gol masih bisa disumbangkan untuk Persija meski peluang bermainnya menurun cukup drastis.
Konflik antara kedua belah pihak mulai muncul ketika Simic mengaku tunggakan gaji sebagaimana diungkapkannya pada 26 April 2022. Saat itu ia berbicara di media sosial bahwa Persija menunggak gajinya selama setahun.
“Dengan berat hati saya harus mengumumkan bahwa saya telah memutuskan kontrak saya dengan Persija Jakarta secara sepihak karena klub telah melanggar kontrak setelah tidak membayar gaji selama satu tahun,” tulis Simic di akun media sosialnya, saat itu.
Usai Liga 1 2021 berakhir, ternyata gaji Simic juga belum dibayarkan. Karena itulah, ia akhirnya memutuskan hengkang meski masih memiliki sisa kontrak hingga musim 2022.
“Dari lubuk hati saya, saya mencintai klub ini, kota ini, saya mencintai kalian semua. Kami telah membuat sejarah dan merayakan momen tak terlupakan bersama. Mengucapkan selamat tinggal kepada kalian semua sangat menyakitkan, tapi saya tidak akan pernah melupakan kita semua yang selalu mendukung,” tulis Simic.
“Aku akan selalu mengingat saat-saat indah bersama kalian semua selamanya. Hormat kami, dan akan selalu menjadi Super Simic kalian,” tulisnya mengakhiri pernyataan.
Kemudian Persija Jakarta pun menjelaskan situasi yang terjadi. Klub mengatakan tidak menunggak, tapi ada ketidaksesuaian dalam negosiasi gaji kembali.
Sebagai informasi, di masa pandemi ada kebijakan pemotongan tarif upah. Sehingga kebijakan ini tidak diterima oleh beberapa pemain, ada Marc Klok dan juga Marko Simic.
Klok akhirnya memutuskan kontraknya di Persija secara sepihak dan kemudian bergabung dengan Persib Bandung. Sedangkan Simic memilih memperjuangkannya ke FIFA dengan terlebih dahulu menjawab pernyataan dari Persija.
“Persija Jakarta tidak membayar gaji saya sesuai kesepakatan dalam kontrak sebelum era COVID-19. (Pembayaran) tidak dilakukan selama era COVID-19 dan bahkan sesudahnya,” tulis Simic di akun media sosialnya menanggapi pernyataan Persija.
“Itu berarti klub tidak mengatakan yang sebenarnya dalam pernyataan mereka. Saya sudah menduga akan seperti ini. Saya akan memperjuangkan hak saya di depan FIFA dan saya yakin saya akan menang,” tulis Simic mengakhiri. pada akhir April 2022.
Setelah hampir setahun, kasus ini akhirnya diputuskan oleh FIFA. Persija dinyatakan bersalah dan harus membayar hak Simic sebesar Rp. 7 miliar yang meliputi gaji, bonus, dan bunga lima persen.
(af/cas)