BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Kuliner Banjarmasin. Ternyata resep Ketupat Kandangan dari Warung Kaum ini sudah ada sejak tahun 1890.
Ada tiga tempat wisata kuliner Warung Kaum di Banjarmasin, dua di antaranya di Jalan Bumi Mas dan satu lagi di Gambut, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Sudah lebih dari 133 tahun resep ini beredar. Sedangkan Husni Nafarin merupakan generasi keempat.
Hal yang membuat resep ketupat ini adalah satu-satunya atau kakek buyutnya.
Baca juga: Kuliner Banjarmasin – Warung Kaum Sering Dikunjungi Wisatawan Asing
Baca juga: Kuliner Banjarmasin – Warung Kaum Punya Tiga Cabang, Ini Lokasinya
Baca juga: Wisata Kuliner di Warung Kaum Banjarmasin, Bisa Makan Enak Sekaligus Selfie
Dijelaskannya, Ketupat Kaum sudah ada sejak tahun 1890 dari Kandangan. Awalnya, sang buyut berjualan di Pasar Kendangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan.
Dilanjutkan dengan nenek. Setelah itu pada tahun 70-an, Warung Kaum pindah ke Terminal Taksi Sedan saat itu. Lalu pindah lagi ke Setra Antasari.
Kemudian, pindah ke Bumi Mas. “Di Bumi Mas sudah 10 tahun,” ujarnya.
Baca juga: Wisata Kalimantan Selatan – Berkunjung ke Makam Datu Qabul Kabupaten Tapin, Banyak Oleh-Oleh Untuk Oleh-Oleh
Baca juga: Wisata Kalsel – Open Access Jadi Alasan Peziarah Datang ke Makam Daru Qabul di Kabupaten Tapin
Ia menjamin rasanya tidak ada yang berubah sejak dulu. Menurutnya, ia masih menggunakan buah binjai untuk sambal.
Kemudian ketupat harus ditenun sendiri atau oleh anggota keluarga kakek buyut.
Selain itu ikan yang digunakan adalah ikan haruan asli. Beratnya tidak boleh kurang dari satu kilogram per ekor.
Baca juga: Wisata Kalsel – Kisah Terkenal Makam Datu Qabul di Kabupaten Tapin yang Banyak Dikunjungi Jemaah Haji
Baca juga: Wisata Religi Makam Datu Qabul di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan yang terus ditingkatkan
“Kami menjaga rempah-rempah leluhur kami. Kami berani jamin makanan ini layak konsumsi dan sehat. Karena ada rempah-rempahnya dan dimasak higienis,” terangnya.
Dalam sehari ia mampu menjual 200 hingga 300 porsi. Jumlah ini meningkat tiga kali lipat selama akhir pekan.
“Belum lagi kalau ada pesanan. Paling sering pesanan di pesta pernikahan,” pungkasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)