BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI – Bagi warga Banua Anam, khususnya Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Jaruk Tarap merupakan sajian kuliner yang sudah tidak asing lagi.
Jaruk tarap merupakan makanan khas yang berasal dari buah langka yaitu buah tarap.
Tumbuh di dataran tinggi, atau pegunungan, pohon tarap berdaun lebar dengan batang pohon yang menjulang tinggi ini terbilang langka.
Warna kulit buahnya hijau, namun berubah menjadi kuning kemerahan saat matang. Nah, yang sering dibuat jaruk (difermentasi dengan garam adalah buahnya yang masih mentah. Ada baiknya saat masih muda, hingga tua dengan bijinya.
Baca juga: Dimeriahkan Puluhan UMKM Kuliner, Tabalong Food Festival 2022 Disambut Antusias Warga
Baca juga: Ketua PKK Banjar Sebut Nasi Goreng Cinta Timnya
Baca juga: Kuliner Kalimantan Selatan – Resep Warisan Keluarga Khas Bingka Banjar Gambut
Di Kabupaten HST khususnya di Pasar Keramat Barabai sangat jarang yang menjual tarap yang sudah matang.
Masyarakat sendiri lebih senang dijadikan sebagai tarap guci. Sebagai teman makan nasi, pelengkap lauk ikan.
Jaruk tarap sering disajikan di warung dan rumah makan yang ada di Sungai Tengah Hulu.
Menurut Saniah, penjual jaruk tarap di Pasar Keramat Barabai, meski bukan buah musiman, namun kini cukup langka karena jarang diremajakan pohonnya.
Harga satu buah tarap tarap pun terbilang mahal. Sekitar Rp 8.000 hingga Rp 10 per buah.
Satu potong terdiri dari satu tarap yang dibagi dua. Harga tergantung ukuran buah.
Menurut Saniah, pembuatan tarap cukup mudah. Buah tarap segar direbus selama kurang lebih dua jam, tanpa dikupas.
Selanjutnya setelah matang dikupas kulitnya kemudian direndam dalam air garam.
Jika ingin memasak, daging buah yang sudah difermentasi minimal satu hari, tinggal dipotong kecil-kecil.
Biasanya dimasak dengan cara ditumis dengan sedikit minyak. Lalu ditaburi bawang goreng dan cabai merah atau hijau.
Bisa juga dimasak dengan kuah santan bersama labu kuning dan kacang panjang serta dibumbui bumbu atau biasa disebut gangan tarap.
Baca juga: Kuliner Kalsel – Rekomendasi Lokasi Nongkrong Estetis di Banjarbaru, Intip Keindahan Nika Cafe
Level gangan dan level jaruk yang ditumis atau digoreng kering, ini adalah kuliner jadul. Namun, tetap eksis di dunia kuliner Bumi Murakata.
“Jadi kalau berkunjung ke Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah jangan sampai ketinggalan mencoba jaruk tarap di warung-warung makan,” pungkasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Hanani)