Makassar, IDN Times – Bernardo Tavares, pelatih kepala PSM Makassar, mengatakan keberhasilan meraih gelar Liga 1 BRI 2022-23 lahir dari proses yang sangat panjang. Ia bahkan menyebut segala kesulitan yang dihadapi sepanjang musim ini turut membentuk dan menempa mentalitas anak asuhnya.
“Kami menunggu 23 tahun untuk momen ini. Di awal musim, tidak ada yang percaya kami bisa menang. Jadi, saya dapat memberi tahu para pemain bahwa masa-masa sulit yang kami lalui membuat kami kuat. Masa-masa sulit itu menciptakan orang-orang yang kuat. Memulai mulai dari staf pelatih, pemain hingga suporter,” ujarnya dalam sesi jumpa pers usai laga pekan ke-32 melawan Madura United yang berlangsung di Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan, Jumat malam (31/3/2023).
Baca juga: [BREAKING] PSM Makassar Pastikan Juara Liga 1 BRI 2022-23
1. Ketabahan di tengah segala keterbatasan membawa PSM ke tangga juara
Tavares masih mengingat sejumlah hal yang menempa mentalitas Wiljan Pluim dkk, dan semuanya dialami saat tampil di pentas Asia atau di Liga 1. Belum lagi masalah fasilitas yang masih seadanya. Namun, ketabahan dikatakan sebagai kunci kesuksesan.
“Lihatlah situasinya. Kami tidak memiliki fasilitas latihan yang baik dan harus menempuh perjalanan jauh untuk laga kandang ke Parepar. Di Piala AFC pun, jadwal kami bisa berubah dengan mudah saat itu,” ujarnya mengenang fase penyisihan grup.
“Setelah membawa nama Indonesia ke final Zona Piala AFC ASEAN, jadwal kita juga sangat padat di Piala Presiden dan berlanjut di Liga 1. Ini yang saya tekankan, semua rintangan yang kita lalui membuat kita kuat,” tambah Tavares.
2. Ada banyak kompromi yang dilakukan di awal musim, tetapi semuanya terbayar
Pelatih asal Portugal itu pun sedikit berbagi pengalamannya harus berkompromi dengan situasi dan kondisi tim saat menginjakkan kaki di Makassar. Alhasil, ia meracik strategi tim berdasarkan level kemampuan para pemain PSM, yang notabene membawa mereka naik podium juara.
“Ketika saya, pelatih fisik (Paulo Duarte, Red.) dan staf pelatih datang ke PSM, kami menyadari bahwa tim ini langsung menghadapi kendala. Pilihan pemain tidak banyak, tidak ada stadion, sulit untuk melakukan laga uji coba di awal musim. Kami bahkan menjadi klub terakhir yang membentuk tim,” kenang Tavares.
“Gelar ini adalah hasil dari kepercayaan terhadap pekerjaan yang kami lakukan. Kami membuat model permainan berdasarkan karakter para pemain. Tapi resikonya kami tidak bisa mengontrol bola terlalu banyak karena akan menghilangkan karakteristik pemain yang kami miliki. ,” jelas pemegang lisensi UEFA Pro itu.
3. Juku Eja akan melanjutkan tur keliling Jawa ke markas PSIS, Kamis (6/4/2023) mendatang
Berkat poin penuh di Pamekasan, Pasukan Raman mengunci gelar meski Liga 1 masih tersisa dua pekan lagi. Tak mungkin lagi mengejar Persib Bandung, pesaing terdekatnya, yang sekaligus takluk 2-0 saat bertandang ke markas Persija Jakarta pada laga tunda pekan ke-28.
Selanjutnya, PSM akan melanjutkan tur keliling Jawa dengan menyambangi markas PSIS Semarang Kamis (6/4/2023) mendatang. Setelah itu, mereka akan kembali ke Parepare untuk menjamu Borneo FC Samarinda sekaligus seremoni penyerahan trofi Liga 1 di pekan penutup musim 2022-23.
Baca Juga: Juara Liga 1 2022/23, Penantian 22 Tahun PSM Selesai