Dibanding 2022, Ditetapkan 1.387 CJH
KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Kuota keberangkatan haji Kabupaten Mojokerto tahun 2023 dipastikan meningkat. Yakni mencapai 1.387 calon jamaah haji (CJH) atau hampir dua kali lipat dari kuota tahun 2022 lalu yang hanya 726 CJH.
Mereka yang masuk dalam kuota diminta mampu melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) sekitar Rp 24,8 juta. Guna memastikan keberangkatan mereka menuju tanah suci yang dijadwalkan mulai 24 Mei nanti.
Namun dari kuota 1.387 tersebut, 522 slot di antaranya sudah terisi. Yakni dari CJH lunas tunda tahun 2020 sebanyak 472 orang, dan tahun 2022 sebanyak 50 orang. Sehingga tersisa 865 slot yang akan diperebutkan CJH kuota reguler pada pendaftaran porsi tahun 2010 lalu dan CJH lansia usia diatas 65 tahun sebanyak 407 CJH.
’’Kuota jamaha haji Kabupaten Mojokerto sudah ditentukan sebanyak 1.387. Karena keberangkatan tahun 2020 dan 2022 terdapat jamaah yang sudah lunas namun tertunda, maka mereka otomatis masuk dalam kuota,’’ terang Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kabupaten Mojokerto, Zainut Tamam.
Namun Tamam belum bisa menyebut waktu pelunasan Bipih yang wajib dibayarkan CJH. Hingga saat ini, Kemenag masih menunggu Keputusan Menteri Agama (KMA) tentang jadwal pelunasan. Meski tersisa kurang dari dua bulan kedepan, Tamam mengaku masih cukup guna melengkapi persyaratan keberangkatan menuju Baitullah.
Khususnya administrasi, kini dimudahkan dengan sistem aplikasi dan digital. Termasuk keberadaan 522 CJH lunas tunda yang dipastikan sudah terlengkapi dokumen administrasinya saat persiapan di keberangkatan tahun 2020 dan 2022 lalu. Sehingga mereka hanya perlu menambah biaya pelunasan tak kurang dari Rp 9,4 juta dari patokan Bipih yang ditetapkan Rp 49,8 juta.
’’Untuk pengurusan paspor dan visa, sekarang sudah online. Hanya tinggal pengecekan kesehatan dan manasik yang harus dilakoni sebelum berangkat ke Mekkah dan Madinah mulai 24 Mei nanti,’’ pungkasnya. (far/fen)