JAKARTA – PT Liga Indonesia Baru (LIB) mulai buka suara terkait penundaan pertandingan antara Arema FC dan Persebaya, 11 April mendatang. Mereka mengirimkan sinyal bahwa pertandingan kedua tim akan digelar di Stadion PTIK, Jakarta. Pasalnya, saat ini Manajemen Persebaya mulai mengurus perizinan bermain di sana.
Selain itu, dalam rilisnya, PT LIB juga menyatakan pertandingan antara kedua tim asal Jawa Timur itu akan digelar tanpa penonton. Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus mengatakan, kondisi ini merupakan permintaan dari aparat keamanan.
Tujuannya untuk meminimalisir risiko gesekan antar suporter. “Tujuannya untuk mempermudah melokalisir keamanan,” ujarnya. Berangkat dari itu, pihaknya merekomendasikan agar pertandingan kedua tim digelar di Stadion PTIK,
Menurut Ferry, sebenarnya Persebaya bisa menggelar pertandingan dengan penonton. Namun dengan catatan dilakukan di Stadion Gelora Bung Tomo. Namun, karena tidak ada izin bermain di sana, opsi dari pihaknyalah yang paling memungkinkan. “Mereka (Manajemen Persebaya) juga sudah komunikasi dengan beberapa pengelola stadion. Tapi tidak mendapat lampu hijau,” ujarnya.
Harus bermain tanpa penonton dan digelar di tempat netral seperti deja vu pertemuan kedua di Piala Gubernur Jatim 2020. Sedangkan di Liga 1, kondisinya seperti mengulang musim 2019. Saat itu laga kandang Persebaya melawan Arema FC dimainkan di tempat netral, yakni di Stadion Baakan, Balikpapan. Pemain ke-12 juga tidak bisa hadir pada pertandingan itu.
Terkait situasi tersebut, para pemain Arema FC enggan berkomentar banyak. “Untuk sementara fokus ke pertandingan terdekat dulu,” ujar gelandang Gian Zola. Menurutnya, hal itu juga tidak kalah penting. Arema FC sendiri akan menjalani laga sulit sebelum menghadapi Persebaya. Sabtu (1/4) mendatang, mereka akan menghadapi Persita Tangerang. Kemudian empat hari kemudian mereka akan menghadapi Madura United. (gp/oleh)
JAKARTA – PT Liga Indonesia Baru (LIB) mulai buka suara terkait penundaan pertandingan antara Arema FC dan Persebaya, 11 April mendatang. Mereka mengirimkan sinyal bahwa pertandingan kedua tim akan digelar di Stadion PTIK, Jakarta. Pasalnya, saat ini Manajemen Persebaya mulai mengurus perizinan bermain di sana.
Selain itu, dalam rilisnya, PT LIB juga menyatakan pertandingan antara kedua tim asal Jawa Timur itu akan digelar tanpa penonton. Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus mengatakan, kondisi ini merupakan permintaan dari aparat keamanan.
Tujuannya untuk meminimalisir risiko gesekan antar suporter. “Tujuannya untuk mempermudah melokalisir keamanan,” katanya. Berangkat dari itu, pihaknya merekomendasikan agar pertandingan kedua tim digelar di Stadion PTIK,
Menurut Ferry, sebenarnya Persebaya bisa menggelar pertandingan dengan penonton. Namun dengan catatan dilakukan di Stadion Gelora Bung Tomo. Namun, karena tidak ada izin bermain di sana, opsi dari pihaknyalah yang paling memungkinkan. “Mereka (Manajemen Persebaya) juga sudah komunikasi dengan beberapa pengelola stadion. Tapi tidak mendapat lampu hijau,” ujarnya.
Harus bermain tanpa penonton dan digelar di tempat netral seperti deja vu pertemuan kedua di Piala Gubernur Jatim 2020. Sedangkan di Liga 1, kondisinya seperti mengulang musim 2019. Saat itu laga kandang Persebaya melawan Arema FC dimainkan di tempat netral, yakni di Stadion Baakan, Balikpapan. Pemain ke-12 juga tidak bisa hadir pada pertandingan itu.
Terkait situasi tersebut, para pemain Arema FC enggan berkomentar banyak. “Untuk sementara fokus ke pertandingan terdekat dulu,” ujar gelandang Gian Zola. Menurutnya, hal itu juga tidak kalah penting. Arema FC sendiri akan menjalani laga sulit sebelum menghadapi Persebaya. Sabtu (1/4) mendatang, mereka akan menghadapi Persita Tangerang. Kemudian empat hari kemudian mereka akan menghadapi Madura United. (gp/oleh)