Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi atau yang akrab disapa Andi Rian langsung heboh saat mengemban amanah Kapolda Kalsel sejak 14 Oktober 2022.
Sejumlah program digulirkannya untuk menunjukkan eksistensi anggota Polri di tengah masyarakat.
Baca juga: Kapolda Kalsel sumbang dua ekor sapi untuk Haul Guru Zuhdi
Selain fokus menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), Andi Rian juga mencoba berinovasi dengan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Curhat Jumat” menjadi program unggulan pertamanya sebagai wadah polisi menyapa warga untuk menyampaikan aspirasinya demi ketertiban dan ketertiban masyarakat dan segala hal yang berkaitan dengan pelayanan publik di kepolisian.
Bahkan program ini dilaksanakan mulai dari tingkat Polda Kalsel hingga 13 jajaran Polres dan Polsek menjangkau seluruh pelosok untuk masyarakat dapat bertemu dan berdiskusi dengan pihak kepolisian secara informal setiap hari jumat setiap minggunya.
Tak ingin sekadar seremonial, Andi Rian pun menegaskan, setiap permasalahan yang diangkat masyarakat harus ditindaklanjuti.
Alhasil, program Jumat Sampaikan sangat bermanfaat dalam meredam gangguan ketertiban dan keamanan masyarakat serta meningkatkan optimalisasi pelayanan publik di lingkungan Polri.
Di sisi lain, Andi Rian mengatakan, Friday Confidence merupakan momen baginya untuk bertemu langsung dengan masyarakat tanpa ada jarak dalam suasana santai penuh keakraban.
Begitu juga jajaran Kapolres dan Kapolsek, semuanya bisa lebih dekat dengan masyarakat sehingga terbangun ikatan emosional yang baik antara polisi dan warga di wilayah hukumnya.
Dengan begitu, masyarakat merasa nyaman dan lebih terbuka kepada pihak kepolisian dalam menyampaikan permasalahan dan memberikan informasi agar segera ditindaklanjuti secara tuntas demi terciptanya situasi yang aman dan kondusif.
Sukses dengan program Curhat Jumat yang sedang berjalan, Andi Rian kembali mencetuskan program bedah rumah bagi warga kurang mampu agar dibantu untuk memiliki rumah layak huni.
Ia menargetkan setiap Polres atau wilayah kabupaten dan kota dapat merealisasikan minimal 10 rumah untuk dibantu renovasi, sehingga total ada 130 rumah di seluruh Kalsel.
Program bedah rumah tersebut disambut positif oleh banyak kalangan, sehingga sejumlah mitra dari Polda Kalsel turut mendukungnya.
Setiap rumah dianggarkan minimal Rp 25 juta untuk renovasi.
Bahkan di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru, satu rumah bisa seharga Rp. 50 juta karena biaya material dan operasional yang lebih tinggi untuk pembangun mengingat kondisi geografis daerah tersebut.
Baca juga: Kapolda Kalsel Ciptakan Rumah Layak Huni untuk Dhuafa
Agar tepat sasaran, anggota Bhabinkamtibmas diminta Kapolres untuk mendata warga binaan yang benar-benar layak dibantu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Selain berpenghasilan rendah alias tidak tetap, warga yang bersangkutan juga dinilai kepribadiannya di tengah masyarakat.
Kemudian status rumah tersebut benar-benar miliknya yang dibuktikan dengan sertifikat dan bukan tanah atau bangunan yang disengketakan.
Salah satu penerima manfaat program bedah rumah Warsiatin (75) yang tinggal di RT 03 Kelurahan Mentaos, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru.
Kondisi bangunan yang dulunya memprihatinkan kini mulai terlihat bagus dan layak huni setelah direnovasi, yang tahap pembangunannya masih terus berjalan.
Warsiatin pun menyampaikan rasa terima kasihnya yang menilai program Kapolda telah menyentuh hati masyarakat Kalsel seperti dirinya.
“Alhamdulillah beliau mendapat bantuan untuk merenovasi rumah dari Kapolda Kalsel, semoga beliau selalu sehat dan diberi keberkahan hidup oleh Allah SWT,” ujarnya, Selasa.
Penghargaan Presisi
Program Jum’at Rahasia dan Bedah Rumah dinilai oleh Lembaga Kajian Strategis (Lemkapi) Polri berhasil mewujudkan sosok Polri yang tepat sebagaimana digaungkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan motto Presisi (Prediktif, Bertanggung Jawab dan Keterbukaan yang Adil). ).
Lemkapi memberikan penghargaan bergengsi “Presisi Award” kepada Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi hari ini atas dua program inovasi yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Saputra Hasibuan menilai Kapolda Kalsel telah membuktikan komitmennya untuk membawa kemaslahatan Polri bagi masyarakat sejalan dengan keinginan Kapolri, dengan tetap menjalankan tugas pokoknya secara optimal.
Dalam salah satu pertimbangannya, Lemkapi melihat respon masyarakat terhadap apa yang digulirkan Kapolda melalui program Confide Friday dan Bedah Rumah.
Ternyata, masyarakat sangat menyambutnya dengan positif bahkan banyak yang mendukungnya karena langsung terasa manfaatnya secara nyata.
“Dua program ini jauh dari seremonial, tidak dibuat-buat, tapi nyata dan berdampak langsung pada perubahan,” kata Edi di Polda Kalsel, Selasa.
Seperti halnya Curhat Jumat, setiap pengaduan masyarakat terkait gangguan keamanan ditindaklanjuti agar situasi Kamtibmas dapat dikendalikan melalui tindakan cepat polisi untuk menyelesaikannya.
Di sisi lain, menjadi beban moral bagi pihak kepolisian jika pengaduan masyarakat pada acara Silaturahmi Jumat tidak ditanggapi sehingga membuat persepsi warga hanya sebatas kegiatan seremonial.
Kemudian untuk program bedah rumah, bantuan warga kurang mampu yang memang layak untuk dibantu tentu saja bermanfaat bagi penerimanya.
Tidak hanya itu, masyarakat secara umum juga dapat merasakan nikmatnya kebaikan Polri dalam membantu warga yang pada akhirnya berdampak positif bagi citra Polri.
Presisi Award dinilai layak atas dedikasi dan loyalitas yang tinggi dalam meningkatkan pelayanan publik secara aktif dan berkesinambungan di Polda Kalsel sekaligus mengangkat citra Polri sebagai wujud pelaksanaan amanat Kapolri. Program Presisi.
Kerja tulus
Melayani di Bumi Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, bukanlah hal baru bagi Andi Rian.
Provinsi ini bahkan menjadi pelabuhan pertama yang mendedikasikan jiwa raganya untuk Negara melalui institusi Kepolisian.
Pria asal Makassar, Sulawesi Selatan ini bertugas di Polres Kotabaru di jajaran Polda Kalsel pada awal karirnya setelah lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1991.
Bahkan ia mendapatkan cinta sejati dari seorang wanita asal Kotabaru bernama Dewi yang kini terus setia mendampinginya sebagai Bhayangkari di keluarga tercinta.
26 tahun berlalu sejak meninggalkan Kalsel untuk perjalanan karir selanjutnya, Andi Rian kembali ke daerah ini dengan memegang tongkat komando sebagai orang nomor satu di Polda Kalsel.
Evaluasi pelaksanaan program pemerintah dan program Kapolri menjadi perhatian mantan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri ini di masa-masa awal memimpin.
Ia pun mencoba melihat sejauh mana anggota Polri di Kalsel mendukung keberhasilan pembangunan di daerah, salah satunya karena keamanan yang kondusif.
Menurut Andi Rian, roda perekonomian tidak mungkin berjalan mulus tanpa stabilitas dan keamanan.
Beruntung baginya, Kalsel dikenal sebagai daerah yang kondusif dan hal itu langsung dirasakannya seperti saat awal penugasannya pada tahun 1991.
“Tidak ada yang berubah, masyarakat Banua Kalsel tetap cinta damai dan tidak pernah mudah terprovokasi oleh hal-hal yang dianggap remeh,” kata mantan Kapolda Tebing Tinggi Polda Sumut itu.
Kerja ikhlas adalah semangat yang ditularkan kepada seluruh anggota.
Baginya, anggota Polri cukup bekerja ikhlas menjalankan tugasnya tanpa dibuat-buat, jadi biarlah masyarakat yang menilai sendiri.
Ia menegaskan tidak ada pekerjaan yang sia-sia selama niatnya baik dan tulus tanpa mengharapkan apapun dari seorang Bhayangkara yang sungguh-sungguh mengabdi pada bangsa dan negara untuk mengabdi kepada masyarakat.
Baca juga: Kabar Kalsel Kemarin, Nelayan Tenggelam di Sungai Barito Hingga Enam Helikopter Dievakuasi Polda Jambi9
HAK CIPTA © Berita ANTARA Kalimantan Selatan 2023