Sebagai upaya pelestarian sungai, acara Basol Maharagu Sungai (Bamasung) kembali digelar oleh Komunitas Jelajah Tabalong.
TABALONG, koranbanjar.net – Acara yang digelar untuk keempat kalinya ini diikuti oleh 21 lanting dimana setiap lanting diisi oleh empat hingga lima orang.
Peserta diberangkatkan dari Sekretaris DLH Tabalong, Haris Fakhrozi, di bantaran Kali Tabalong, Desa Sulingan, Kecamatan Murung Pudak, Sabtu (24/12/2022).
“Hal ini patut diapresiasi dan kita dukung. Kegiatan ini menandakan bahwa tanggung jawab untuk menjaga, mengelola dan melestarikan lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga masyarakat dan kelompok masyarakat yang ada di Tabalong,” ujar Haris saat menyampaikan sambutannya.
Haris berpesan, selama mengikuti kegiatan para peserta dapat berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat Tabalong dalam menjaga lingkungan.
“Kepada para peserta agar dalam kegiatan ini dapat mengedukasi masyarakat bantaran sungai dan lainnya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan sungai,” ujarnya.
Haris juga berharap kedepannya akan lebih banyak lagi kegiatan dalam rangka pelestarian lingkungan.
“Kami berharap ada kegiatan lain yang dapat mendukung kelestarian lingkungan. Selain menjaga kelestarian lingkungan di air, akan kami laksanakan melalui media lain, misalnya di pegunungan atau di tempat lain, kami atas nama pemerintah daerah siap mendukung kegiatan ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Bamasung ke-4, Husin Nafarin mengatakan, kegiatan yang digagas bersama Badan Lingkungan Hidup setempat itu masih dalam rangkaian memperingati HUT ke-57 Kabupaten Tabalong.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Dies Natalis Tabalong. Dalam kegiatan ini banyak peserta yang mengikuti, ada sekitar 21 lanting yang terdiri dari sahabat UPBS, instansi pemerintah, masyarakat dan organisasi pecinta alam,” jelasnya.
Husin mengatakan, tidak hanya dari Tabalong, peserta dari daerah lain juga mengikuti kegiatan ini.
“Ada dari Banjarmasin yang mengikuti kegiatan ini, mereka adalah Mapala Green Justice dari Sekolah Tinggi Hukum Sultan Adam (STIHSA),” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, peserta akan menempuh jarak sekitar 31 kilometer yang terbagi dalam beberapa etape.
“Untuk tahap pertama 24 kilometer, sedangkan tahap kedua 7 kilometer jadi total 31 kilo. Start di kecamatan Sulingan sampai desa Manduin kecamatan Muara Must untuk tahap pertama, untuk tahap kedua dari Manduin. desa ke Ampulung, kecamatan Kelua,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, pihaknya juga memberikan sejumlah hadiah dan penghargaan terbaik untuk setiap kategori lomba.
“Kategori yang dilombakan adalah kreasi lanting terbaik, pemulung terbanyak dan kampanye lingkungan terbaik. Itu akan dinilai oleh panitia saat pelaksanaan kegiatan, setelah itu akan diberikan hadiah berupa piala, sertifikat dan uang pembinaan,” ujarnya.
Husin menambahkan, selain menyebrangi sungai sambil mengambil ikan, dalam kegiatan ini para peserta dan panitia juga melakukan kegiatan pelestarian lingkungan lainnya seperti menanam dan menyebarkan bibit ikan.
“Selama pentas kami juga akan menanam bibit pohon di bantaran sungai, menanam bibit yang cocok dan membuat rekomendasi untuk lingkungan, selain itu flying camp di desa Manduin,” pungkas Husin.
(anb/rth)