Selama bulan Ramadan, kegiatan belajar mengajar di sekolah diliburkan. Berlaku untuk siswa PAUD, TK, SD dan SMP. Tidak hanya status negara, juga swasta.
Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 400.3.5.1/2351-Sekr/Dipendik/2023. Di sana mereka diberi tahu bahwa liburan sekolah selama Ramadan berlangsung dari 22 Maret hingga 20 April 2023. Disusul liburan setelah Idul Fitri pada 24-26 April 2023.
Meski kegiatan belajar mengajar di sekolah diliburkan, santri akan mengikuti kegiatan Pesantren Ramadan selama tiga hari. 27-29 Maret 2023 tepatnya.
Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin Nuryadi menyerahkan sepenuhnya kegiatan Pesantren Ramadan untuk diatur oleh masing-masing sekolah. “Itu berlaku untuk siswa kelas IV, V, dan VI di tingkat SD dan SMP,” ujarnya, Senin (20/3) pagi.
“Sedangkan untuk siswa kelas I, II, dan III SD ditetapkan libur total. Masuk kembali tanggal 27 April,” imbuhnya.
Di luar jam belajar, mahasiswa juga didorong untuk mengikuti kegiatan keagamaan. Bisa di mushola atau masjid di lingkungan masing-masing. Dengan membawa buku atau lembar kegiatan yang ditandatangani pengurus musala atau masjid.
“Misalnya shalat berjamaah dan membaca Al-Qur’an. Kegiatan yang dilakukan masuk dalam penilaian mata pelajaran Agama Islam,” terangnya.
Sekolah juga didorong untuk memberikan pekerjaan rumah kepada siswa. Sesuai dengan jumlah mata pelajaran yang dipelajari.
“Nanti ketika kegiatan belajar mengajar di sekolah dilaksanakan kembali, tugas-tugas tersebut akan dikumpulkan dan dievaluasi oleh masing-masing guru,” tegasnya.
Dinas Pendidikan Banjarmasin memberikan libur panjang selama bulan Ramadhan dengan pertimbangan agar siswa dapat lebih fokus dalam melaksanakan ibadahnya. “Kalaupun anak-anak turun terus, saya rasa kegiatan belajar mengajar kurang efektif. Saya khawatir banyak anak yang berbuka puasa,” ujarnya.
“Dengan libur panjang ini, kami juga sangat berharap ada pembinaan untuk orang tua di rumah. Manfaatkan sebaik-baiknya,” pesannya.
Kepala SDN Mawar 2, Wahdini Herawati, mengaku sudah mengenal SE Disdik Banjarmasin. Ia mengatakan, pihaknya siap menjalankan apa yang tertuang dalam SE tersebut. “Kami sudah mempersiapkan itu. Tentu mengacu pada petunjuk dan juknis alias juknis dari Dinas Pendidikan,” ujarnya, Senin siang.
Terkait Pesantren Ramadan, Herawati mengatakan semua siswa kelas IV, V dan VI dibawa ke sekolah. “Tidak bergantian seperti dulu. Jumlahnya sekitar 200 orang,” katanya.
Dinas Pendidikan Banjarmasin merekomendasikan agar Pesantren Ramadan dilaksanakan mulai pukul 08.00 hingga 12.00. Sedangkan di SDN Mawar 2 berlangsung dari jam 9 pagi sampai jam 1 siang.
“Agak ke belakang. Agar mahasiswa bisa langsung salat Zuhur berjamaah di sini,” terangnya. Isi kegiatannya setiap hari siswa diminta untuk melaksanakan pengajian Al-Qur’an, sholat sunnah, mendengarkan ceramah agama, dan lain-lain.
Pembimbingnya adalah guru agama di sekolah, wali kelas, hingga guru mata pelajaran. Herawati menegaskan, selama kegiatan berlangsung, semua guru juga harus hadir di sekolah. “Tidak ada yang libur,” tegasnya.
Misalnya mengikuti kegiatan pondok pesantren yang diadakan di masjid-masjid. “Tidak wajib. Tapi hanya dianjurkan. Setidaknya agar anak terhindar dari kecanduan gadget,” tegasnya.
Selama liburan sekolah, pihaknya juga tetap meminta siswa belajar di rumah. PR diberikan secukupnya. “Jadi, jangan membebani siswa. Misalnya, kalau biasanya ada sepuluh tugas di sekolah, di bulan Ramadhan kita hanya memberikan lima tugas saja,” pungkasnya. (perang/az/pewarna)