PARA Para pemenangnya adalah anak-anak muda yang telah menjalani seleksi ketat dari masing-masing kategori. Yakni di bidang Pendidikan, di bidang Agama, Sosial dan Budaya, di bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Pariwisata, di bidang Pangan, dan di bidang Inovasi Teknologi.
Dalam proses seleksi pemuda pionir, terdapat 30 pendaftar dan setelah diseleksi, tersisa 17 orang yang masuk babak semifinal.
Selanjutnya pada babak final terdapat 11 orang yang masuk dan menghasilkan 5 pemenang pada masing-masing kategori.
Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina, berharap keberadaan para pemuda pionir ini dapat menjadi motivasi bagi pemuda di Banjarmasin. “Dengan ide, kreatifitas dan inovasi, mereka bisa menjadi generasi muda yang hebat di masa depan dan bisa ikut membangun kota,” ujarnya, Kamis (11/5/2023).
Ibnu mengungkapkan, para pemenang juga akan diberikan pembinaan dan pemberdayaan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin. “Mungkin setelah ini akan direkrut, apakah akan diikutsertakan dalam kompetisi lain atau dilibatkan untuk mendukung visi misi Kota Baiman Banjarmasin,” ujarnya.
Selain itu, Plt Kepala Dinas Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin, Fatimah juga berharap para pemenang dapat memberikan dampak yang baik bagi Kota Banjarmasin ke depannya.
“Tidak hanya bagi peserta dan peserta alumni yang tergabung dalam Himpunan Pemuda Pelopor (Hippor), tetapi juga berdampak bagi masyarakat sekitar juga,” ujarnya.
Sebagai informasi, dari perintis muda ini hingga juara pertama bidang pendidikan, Estherina Mulyani dengan program British Harat.
Bidang religi, sosial dan budaya dimenangkan oleh Sandi Agustinus, dengan program Kantan Sasirangan. Bidang pengelolaan sumber daya alam, lingkungan dan pariwisata dimenangkan oleh M Syaiful, dengan usaha dari Sheng Serundeng.
Bidang makanan dimenangkan oleh M Haris Fadillah dengan usaha Nyanyat Cappuccino. Bidang inovasi teknologi dimenangkan oleh Sultan Hasan Saputra, dengan inovasi aplikasi Majalis.