Lirik Sholawat Eling Eling Siro Manungso: Kecantikan dalam Kata-kata
Sholawat merupakan segala hal yang terkait dengan doa dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Sholawat juga dikenal sebagai salah satu media yang dapat menjaga keimanan dan keagamaan seseorang. Melantunkan sholawat tidak hanya dapat memberikan efek positif bagi diri sendiri, melainkan juga kepada sekitar kita. Bahkan, sholawat juga menjadi media penyampaian pesan cinta dan pandangan hidup, seperti dalam lirik sholawat Eling Eling Siro Manungso.
Eling Eling Siro Manungso merupakan sebuah sholawat karya dari Habib Syech Abdul Qodir Assegaf. Habib Syech adalah seorang ulama dan kyai yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. Dirinya dikenal sebagai salah satu sosok yang sangat mencintai Nabi Muhammad SAW dan suka menyebarkan kecintaanya melalui sholawat. Eling Eling Siro Manungso menjadi salah satu sholawat yang populer dan dibawakan secara rutin pada acara-acara relgious, seperti pengajian dan pernikahan.
Sholawat ini memiliki lirik yang memperlihatkan kecantikan kata-kata dan makna yang terkandung didalamnya. Dalam memahami arti dari lirik sholawat ini, perlu melihat setiap bait yang terdapat dan ditelusuri makna dari setiap kata yang digunakan. Berikut adalah rincian dari lirik sholawat Eling Eling Siro Manungso:
Bait 1
Eling eling siro manungso
Mesthi kekuwatu
Batin iku kekuwatu
Wis manehe denmo wujude
Dudu geger wus tumindak sami
Arti dari bait pertama adalah “Ingatlah bahwa diri kita hanya manusia yang lemah. Kekuatiran hanya ada di dalam hati kita. Tetapi, di mata Allah SWT, kita sama seperti manusia lainnya. Kita tidak lebih hebat dari mereka dan semua manusia dapat menghadapi tantangan yang ada.”
Dalam bait ini, terlihat bahwa kata-kata yang dipilih sangat sederhana dan mudah dimengerti oleh siapapun. Sholawat ini ingin menyampaikan pada pendengarnya bahwa sepanjang masih hidup dan bernapas, maka kita tidak akan terhindar dari menghadapi berbagai macam masalah. Namun, ketika kita mampu mengingat bahwa setiap orang di dunia ini memiliki kelemahan dan kekuatan yang sama, maka kita akan menjauhkan diri dari kegelisahan dan ketakutan yang berlebihan.
Bait 2
Muwahhidir-rabb
Mening ping resik ginawe ting tresna
Yen ono tangise kudu dijroningi
Yen ono kesedhanan kudu salamin budi
Bait kedua memiliki arti “Kita adalah hamba yang mengakui ke-Esaan Allah SWT. Ketika kita mencintai seseorang, apapun yang ia jalani haruslah kita jalani bersamanya. Jika ia menangis, mari kita dukung ia dan menghibur. Jika ia sedang terluka, kita harus membenahi luka tersebut dengan salam budi.”
Dalam bait ini, kita dapat merasakan bahwa sholawat ini membawa pesan cinta, baik cinta kepada Allah SWT maupun kepada sesama manusia. Berbagai macam perasaan, seperti sedih dan kesedihan, menjadi sebuah bagian yang mustahil untuk dihindari. Namun, sebagai orang yang punya hati nurani, kita dapat membuat diri kita sebagai tempat perlindungan untuk orang-orang yang kita sayangi.
Bait 3
Ningsihake ono kang kasembut
Mustiter ning dalane
Ben ktetemu saklawase
Jenenge ya Mbah Umar
Bait ketiga dari lirik sholawat Eling Eling Siro Manungso mempunyai arti “Ada orang yang datang tanpa kita duga. Ia mendatangi kita dan membantu kita dalam perjalanan hidup. Orang yang demikian adalah Mbah Umar.”
Melalui bait ini, terlihat bahwa sholawat ini menganggap bahwa hidup ini seperti sebuah perjalanan. Kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada kita di hari esok. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak merasa terbebani hanya dengan mengandalkan diri sendiri. Kita perlu membuka diri dan bersikap terbuka pada keterbukaan lainnya. Siapa tau diantara mereka, ada orang yang dapat membawa perubahan baik dalam hidup kita.
Bait 4
Masukake kang saling tompo
Ning balong ora dijaga
Bingungane bakul jagung
Podo welas podo lara
Bait keempat dari lirik sholawat Eling Eling Siro Manungso mempunyai arti “Kita harus menolong dan membantu mereka yang membutuhkan. Orang yang kekurangan seharusnya kita jagalah dengan baik. Jangan sampai kesulitan terus menerus menimpa mereka, seperti pedagang yang kebingungan mencari jagung. Walaupun terpisah oleh keadaan yang sulit, kita harus memiliki empati dan saling membagi beban kesedihan.”
Dalam bait keempat ini, terdapat makna yang kesederhanaan dari dalam perilaku sehari-hari. Seorang manusia diharapkan menjunjung tinggi nilai solidaritas dan saling mengasihi terhadap sesama. Kita harus menjaga dan membantu orang lain yang membutuhkan bantuan, meski hal tersebut memerlukan sikap sabar dan pengorbanan yang tidak mudah.
Bait 5
Sembah-sujud kita pada Allah SWT
Khutbah nabi melalui lambang dhuha
Yang berarti terbitnya cahaya
Terbitlah pagi yang penuh dengan keberkahan
Bait kelima dari lirik sholawat Eling Eling Siro Manungso mempunyai arti “Kita sujud pada Allah SWT, dan khutbah Nabi Muhammad SAW disampaikan melalui lambang Dhuha, yang bermakna terbitnya cahaya. Seiring dengan cahaya tersebut, pagi yang baik dan penuh berkah telah menghampiri kita.”
Bait ini ditujukan untuk menanamkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang sudah diberikan kepada kita. Sholawat ini selalu menegaskan bahwa kita harus mengingat Allah SWT dalam setiap keadaan dan situasi yang kita hadapi. Ajakan untuk melakukan sembahyang dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW juga menjadi bagian dari pesan dalam sholawat ini.
FAQs
Q: Siapakah yang menciptakan sholawat Eling Eling Siro Manungso?
A: Sholawat Eling Eling Siro Manungso diciptakan oleh Habib Syech Abdul Qodir Assegaf.
Q: Apa arti dari Eling Eling Siro Manungso?
A: Eling Eling Siro Manungso mempunyai arti “Ingatlah bahwa diri kita hanya manusia yang lemah.”
Q: Apa makna dari sholawat Eling Eling Siro Manungso?
A: Sholawat ini memberikan pesan cinta untuk saling mengasihi dan membantu sesama. Selain itu, sholawat ini juga mengajarkan tentang keiimanan dan keikhlasan untuk selalu menyerahkan hidup kita kepada Allah SWT.
Q: Apakah sholawat Eling Eling Siro Manungso sering dibawakan dalam acara-acara religius?
A: Ya, sholawat ini sering dibawakan dalam acara-acara religius, seperti pengajian dan pernikahan.
Q: Bagaimana pesan moral dari sholawat Eling Eling Siro Manungso?
A: Pesan moral dari sholawat Eling Eling Siro Manungso adalah untuk saling mengasihi, membantu sesama, serta selalu mengingat Allah SWT dalam setiap keadaan dan situasi yang kita hadapi.