JAKARTA, investor.id – Laporan bulanan komposisi pemegang saham PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) per 28 Februari 2023 dirilis.
Pengendali JARR, PT Eshan Agro Sentosa (EAS) tetap menguasai 6.771.050.000 saham atau atau 84,64%. Masih sama dengan data per 31 Januari. Begitu pula dengan PT Sinar Bintang Mulia (SBM) yang masih memiliki 6 juta saham JARR atau 0,08%. Sementara publik menggenggam 15,28%.
Baca juga: Motor Listrik Disubsidi, Emiten Ini Seneng Banget
umlah kepemilikan EAS dan SBM tersebut tidak berubah dari sebelum JARR menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Tanggal efektif JARR IPO pada 27 Juli 2022.Dalam prospektus IPO JARR disebutkan bahwa EAS dimiliki Haji Samsudin Andi Arsyad atau Haji Isam melalui PT Jhonlin Group. Ditegaskan pula Haji Isam merupakan pemilik manfaat akhir dari JARR.
Selain itu, diterangkan di prospektus, EAS sebagai pemegang saham JARR tidak akan mengalihkan sebagian atau seluruh saham perseroan yang dimilikinya sampai dengan 8 bulan (lock-up) setelah pernyataan pendaftaran perseroan sehubungan dengan penawaran umum perdana saham menjadi efektif. Artinya, 8 bulan dari tanggal efektif 27 Juli 2022 akan jatuh pada akhir Maret 2023 (masa lock-up berakhir).
Baca juga: Indika (INDY) Ungkap Aksi Terbaru, Ada Kaitan dengan Tambang Emas
Juga, berdasarkan surat pernyataan tanggal 24 Juni 2022, EAS selaku pemegang saham pengendali JARR, menyatakan tidak akan mengalihkan dan/atau melepaskan pengendalian terhadap JARR dalam jangka waktu 12 bulan setelah pernyataan pendaftaran perseroan dalam rangka penawaran umum perdana saham perseroan menjadi efektif.
JARR melepas sebanyak 1.222.950.000 saham ke publik lewat IPO di harga Rp 300 per unit. Meski sempat melonjak di awal-awal listing, saham JARR kini berada di bawah harga IPO. Pada perdagangan sesi I tanggal 7 Maret, JARR dibuka stagnan di Rp 276.
PT Jhonlin Agro Raya Tbk didirikan pada tahun 2014, di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan dan industri pengolahan kelapa sawit.
Editor : Theresa Sandra Desfika ([email protected])