Persib Bandung menjadi salah satu tim yang selalu kebobolan sepanjang perjalanan Liga 1 2022-2023.
Pertahanan rapuh mempengaruhi hasil akhir. Persib selalu kehilangan poin di pertandingan-pertandingan kritis hingga kehilangan gelar musim ini.
Terakhir kali Persib mencatatkan clean sheet adalah pada laga melawan Arema FC pada 23 Februari 2023.
Usai laga itu, Persib kebobolan gawang dalam tujuh laga beruntun.
Sebanyak 11 gol bersarang di gawangnya yang dikawal bergantian oleh Teja Paku Alam dan Reky Rahayu.
Bagi pelatih Persib, Luis Milla, banyaknya gol yang membentur gawang timnya merupakan konsekuensi dari tipe permainan terbuka Persib yang selalu ingin mencetak gol dengan gaya penguasaan bola.
“Itulah gaya bermain kami, kami ingin menjadi tim yang fokus menyerang, banyak menguasai bola di pertahanan lawan,” kata Milla.
“Kami ingin bisa mengontrol bola sebanyak mungkin dan bermain menyerang. Jadi wajar jika kami harus kebobolan gol,” ujarnya.
Kini, Persib menatap pertandingan melawan Persita Tangerang. Lini belakang tim bernama Maung Bandung kembali diuji.
Rekor kebobolan Persib dalam tujuh laga terakhir jelang Persita Tangerang vs Persib:
- 27/2/2023, Barito Putera 2-1 Persib Bandung
- 03/08/2023, Persib Bandung 0-2 Persik Kediri
- 13/3/2023, Persebaya Surabaya 2-2 Persib Bandung
- 20/3/2023, Persib Bandung 2-1 Dewa United
- 24/3/2023, Persib Bandung 2-1 Bhayangkara FC
- 31/3/2023, Persija Jakarta 2-0 Persib Bandung
- 4/4/2023, Persib Bandung 3-1 Persis Solo
Milla menganalisis, dalam beberapa laga terakhir, Persib sebenarnya mampu membenahi pertahanan agar tak kebobolan dari situasi play-on.
Sayangnya, lawan kerap memanfaatkan situasi bola mati untuk membobol gawang Persib, seperti yang dilakukan Jaimerson Xavier saat melawan Persis Solo pada 4 April lalu.
“Saya pikir masalahnya adalah kami mudah kebobolan dari situasi bola mati. Di pertandingan sebelumnya (melawan Persis) kami kebobolan dari set piece dan memang kebobolan terlalu banyak (dari set piece),” ujar Milla.
“Ada hal yang perlu diperbaiki, kami tidak kebobolan dari open play tapi kami banyak kebobolan dari set piece,” sesal Milla mengakui kekurangannya.
Situasi selalu kebobolan sebenarnya juga menarik perhatian pelatih asal Spanyol itu.
Milla tak memungkiri jadwal padat para pemainnya tidak selalu memiliki masa pemulihan yang teratur.
Ini secara langsung mempengaruhi konsistensi permainan individu di lapangan, beberapa kali pemain tampil buruk.
“Ini adalah sesuatu yang perlu diperbaiki, dalam tiga sampai empat bulan kami jarang kebobolan dari set piece tapi untuk saat ini mungkin karena tim sudah lelah,” ucapnya.
“Fokus pemain pada pertandingan menurun, karena jarak antar pertandingan hanya tiga, empat atau lima hari, intervalnya terlalu pendek dan tidak mudah. Jadi itu konsep yang harus kita benahi,” kata Milla.
Dapatkan pembaruan berita terpilih Dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link nya lalu gabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.