Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru pada Kamis (12/10) sore. Mereka ingin menyampaikan aspirasinya terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Banua. Namun, tampaknya Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor tidak berada di kantor saat itu.
Dalam penanganan karhutla, Muslim, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Selatan, mengungkapkan bahwa Gubernur Sahbirin Noor sangat prihatin. Bahkan, saat ini Gubernur sedang melakukan survei lapangan ke lokasi kebakaran hutan dan lahan. Muslim juga menambahkan bahwa pemerintah akan menyampaikan dan mempertimbangkan semua aspirasi yang disampaikan oleh para mahasiswa.
Dalam aksi tersebut, pihak Diskominfo juga menghadirkan pejabat terkait penanganan karhutla, seperti Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Kalimantan Selatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Selatan, dan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru. Dengan kehadiran mereka, diharapkan semua pertanyaan dan kekhawatiran dari mahasiswa dapat dijelaskan dengan baik.
Pada akhirnya, aksi mahasiswa ini merupakan salah satu bentuk partisipasi mereka dalam menyoroti pentingnya penanganan karhutla. Seperti apa tanggapan dari pemerintah terhadap tuntutan ini? Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat membantu menjelaskan situasi lebih lanjut:
Pertanyaan Umum (FAQ):
Q: Apa alasan utama mahasiswa melakukan aksi ini?
A: Mahasiswa melakukan aksi untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait penanganan karhutla di Banua. Mereka ingin mendesak pemerintah untuk mengambil langkah yang lebih serius dan efektif dalam penanganan masalah ini.
Q: Mengapa Gubernur tidak ada di kantor saat aksi berlangsung?
A: Gubernur Sahbirin Noor sedang melakukan survei lapangan ke lokasi kebakaran hutan dan lahan. Tindakan ini menunjukkan kepedulian pemerintah dalam menangani karhutla secara langsung.
Q: Bagaimana respons dari pemerintah terhadap aspirasi mahasiswa?
A: Pemerintah menyambut baik aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa. Mereka akan mempertimbangkan tuntutan dan kekhawatiran tersebut serta berkomitmen untuk meningkatkan penanganan karhutla di Banua.
Q: Siapa saja pejabat yang hadir dalam aksi tersebut dan apa peran mereka?
A: Dalam aksi tersebut, hadir Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Kalimantan Selatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Selatan, dan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru. Mereka hadir untuk memberikan penjelasan dan menjawab pertanyaan terkait penanganan karhutla.
Q: Apa yang diharapkan dari aksi ini?
A: Aksi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik dan mendorong pemerintah untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam penanganan karhutla. Mahasiswa ingin memastikan bahwa masalah ini mendapatkan perhatian yang serius dan solusi yang efektif.