Pada zaman dahulu, pipa besi sering digunakan sebagai saluran air bersih. Namun, masalah karat menghambat aliran air dan membuat penggunaan air kurang efektif. Akhirnya, solusi pipa HDPE pun ditemukan. Menurut survei WWF pada tahun 2011, hanya 3% dari total air di bumi yang dapat dikonsumsi oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Dalam survei tahun 2000, sekitar 1,1 miliar orang di 40 negara mengalami krisis kebutuhan akan air bersih. Diperkirakan jumlah ini akan meningkat menjadi 1 dari 4 orang pada tahun 2050 yang mengalami kekurangan air bersih.
Oleh karena itu, menjaga kelestarian dan keseimbangan alam sangat penting agar pasokan air bersih tetap terjaga saat ini dan di masa depan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah membangun saluran air yang tangguh. Pada masa lalu, orang menggunakan pipa besi untuk saluran air bersih. Namun, masalah karat pada pipa besi menyebabkan penggunaan air bersih kurang efektif. Rusaknya pipa besi tidak hanya menghambat aliran air yang aman untuk dikonsumsi, tetapi juga menyebabkan kontaminasi air yang berbahaya bagi kesehatan.
Pada sekitar tahun 1950, Johan Keller, seorang pejabat perusahaan air minum di kota Zwolle, Belanda, mulai melakukan eksperimen dengan menggunakan bahan plastik sebagai pengganti pipa besi. Hasilnya, masalah karat dapat diatasi dan revolusi industri pipa termoplastik pun dimulai. Keller mengembangkan pipa plastik pertama dan memulai komitmennya dalam mengembangkan produk pipa non-besi. Pada sekitar tahun 1953, ia memperkenalkan merek pipa Wavin di Eropa, terutama di Belanda. Inovasi ini membuka jalan bagi penggunaan pipa HDPE yang lebih tangguh, tahan karat, dan lebih efektif dalam mengalirkan air bersih.
Pipa HDPE atau High-Density Polyethylene adalah salah satu jenis pipa yang digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi industri. Pipa ini terbuat dari polietilena berkepadatan tinggi yang memiliki karakteristik unik yang membuatnya menjadi pilihan yang populer dalam banyak sektor. Pipa HDPE memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pipa besi, seperti tahan terhadap korosi dan bahan kimia serta fleksibilitasnya yang memungkinkan pemasangan yang lebih mudah dan cepat.
Pipa HDPE juga ramah lingkungan karena dapat didaur ulang dan memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan pipa logam. Selain itu, penggunaan pipa HDPE lebih ekonomis karena biaya instalasi pipa HDPE umumnya lebih rendah dibandingkan dengan pipa logam dan membutuhkan perawatan minimal dalam jangka panjang.
Pemilihan jenis pipa HDPE harus disesuaikan dengan aplikasi yang diinginkan dan harus mempertimbangkan ketahanan terhadap suhu ekstrim. Jadi, penggunaan pipa HDPE dapat memenuhi kebutuhan air bersih sekarang dan menjaga kelestarian alam untuk generasi mendatang.