Jakarta –
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin memberikan arahan terkait pengelolaan dana haji oleh Badan Pengelola Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Dia ingin dana haji diinvestasikan secara optimal.
“Pertama, tentu saja soal investasi itu kan, kalau dalam undang-undangnya itu investasi harus menguntungkan, aman. Nah itu memang butuh upaya-upaya yang lebih serius dari BPKH. Selama ini kan larinya ke Sukuk saja, aman, cuma memang kurang maksimal. Namanya Sukuk itu sudah ada takarannya,” kata Ma’ruf Amin usai menghadiri Peringatan Isro Miraj dan Istigosah Kubro di Cianjur, Jawa Barat, Minggu (19/2/2023)
Ma’ruf menilai perlu adanya ahli investasi dalam pengelolaan dana haji. Dia lantas membeberkan sejumlah contoh usaha yang bisa dilakukan BPKH untuk memaksimalkan dana haji.
“Memang perlu juga ada di situ ahli-ahli investasi yang bisa, artinya, memantau usaha-usaha apa, baik di Indonesia sendiri maupun di Arab Saudi, terkait penyelenggaraan haji. Contohnya banyak yang bisa dijadikan usaha BPKH itu. Kan banyak, ada travel, ada perumahan, ada katering dan segala macam. Saya kira di situ ahli-ahli bisa menangkap, saya harapkan itu,” tambahnya.
Ma’ruf Minta Pelayanan Optimal
Selain itu, Ma’ruf meminta pelayanan terhadap jemaah haji harus dilakukan secara optimal. Ma’ruf ingin pelayanan ditingkatkan baik dari segi kesehatan, penginapan hingga makan untuk para jemaah haji.
“Saya kira pelayanan harus optimal ya, pelayanan ini kan menyangkut masalah kesehatan, menyangkut masalah bimbingan haji, menyangkut masalah pemondokan, masalah tempat yang jangan terlalu jauh, kemudian juga kateringnya,” ucap Ma’ruf.
Ma’ruf Amin menyebut pelayanan maksimal terhadap jamaah juga berkaitan dengan biaya atau ongkos haji. Ia meminta penyelenggara haji terus melakukan evaluasi.
“Nah ini memang, karena itu ongkos haji itu kan memang ada kaitannya dengan biaya-biaya ini, pelayanan itu. Oleh karena itu saya minta terus dievaluasi,” kata Ma’ruf Amin.
“Kemarin tuh sudah bagus, misalnya di kesehatan, itu sudah lebih bagus untuk penanganannya sampai ke Arafah Mina itu. Dulu pernah terjadi dan tempatnya jauh sekali, sekarang sudah hampir tidak ada yang jauh. Tetapi tetap juga ketika waktu menjelang haji itu ada krodit menuju harom, tapi belakang bus juga tidak bisa jalan karena krodit, nah itu ada upaya l-upaya yang lebih baik lagi,” tambahnya.
(knv/knv)